Sabtu 25 Nov 2023 13:48 WIB

Danone Indonesia Serahkan Donasi Rp 500 Juta untuk Palestina Lewat Baznas

Danone Indonesia berkomitmen bantu Palestina.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, Danone Indonesia menyerahkan Donasi Kemanusiaan sebesar Rp 500 juta untuk Palestina melalui Baznas. Bantuan ini diserahkan secara simbolis di Aula Lantai 5 Kantor BAZNAS RI, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2024).
Foto: Republika/ Muhyiddin
Salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, Danone Indonesia menyerahkan Donasi Kemanusiaan sebesar Rp 500 juta untuk Palestina melalui Baznas. Bantuan ini diserahkan secara simbolis di Aula Lantai 5 Kantor BAZNAS RI, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk perusahaan makanan dan minuman terbesar, Danone Indonesia menyerahkan Donasi Kemanusiaan untuk rakyat Palestina melalui Baznas sebesar Rp 500 juta. Bantuan ini diserahkan secara simbolis di Aula Lantai 5 Kantor Baznas RI, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2024). 

"Hari ini alhamdulillah kami dari Danone Indonesia menyerahkan donasi atau bantuan kepada saudara-saudara kami yang ada di Gaza Palestina untuk meringankan beban mereka di masa-masa yang sulit seperti sekarang," ujar Sustainability Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo saat ditemui di lokasi. 

Baca Juga

Wibowo berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban rakyat Palestina. Dia juga berdoa agar rakyat Palestina bisa kembali melaksanakan ibadah dengan nyaman.

"Ke depan semoga krisis ini bisa segera berakhir sehingga saudara-saudara kita di Palestina bisa segera menjalankan kehidupan dengan aman, tentran dan damai, dan beribadah dengan nyaman," ucap Wibowo. 

Dia mengatakan, Danone Indonesia menyerahkan bantuan lewat Baznas karena melihat Baznas sebagi lembaga amil zakat yang sangat kridibel. Dalam memberikan bantuan ini, kata dia, pihaknya berada di belakang pemerintah Indonesia. 

"Kenapa kita memikih Baznas tentunya di Danone Indonesia kami melihat bahwa Baznas adalah lembaga amil zakat yang sangat kridibel, lembaga di bawah pemerintahan Indonesia yang tentunya akan menyalurkan donasi kami sebagaimana mestinya di Palestina," kata Wibowo. 

Dana sebesar Rp 500 juta tersebut berasal dari donasi karyawan Danone Indonesia yang berjumlah 13 ribu orang. Penggalangan dana dilakukan oleh karyawan muslim Danone yang tergabung dalam Karyawan Muslim Aqua (Karisma)

"Donasi kita kumpulkan dari beberapa waktu yang lalu yang insyaAllah masih akan terus berjalan oleh teman-teman dari Karisma, Karyawan Islam Dankne Indonssia yang kami berharap ke depan akan terkumpul lagi donasi dari karyawan dan juga dari Danone Indonesia," jelas Wibowo. 

Dia menambahkan, karyawan Danone Indonesia turut merasakan kepedihan dan penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Dia berharap, masyarakat di Palestina bisa tabah dan sabar menerima cobaan ini. 

"Semoga kita bisa menyalurkan lebih banyak lagi donasi untuk saudara-saudara kita di Palestina," ujar Wibowo. 

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Baznas, Mokhamad Mahdum berterima kasih kepada Danone Indonesia yang percaya kepada Baznas untuk menyalurkan bantuan tersebut ke Palestina. Menurut dia, Baznas menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia dengan tiga cara. 

"Pertama kami titipkan melalui Kemenlu, pemerintah. Pak Jokowi sudah dua kali mengirimkan, melalui pesawat dan melalui angkatan laut," ujar Mahdum.

Kedua, dalam menyalurkan ke Palestina Baznas juga bekerjasama dengan tiga lembaga di Mesir. Karena, dalam penyaluran bantuan ke Palestina hanya bisa melewati pintu Rafah di Mesir. Ketiga lembaga tersebut adalah Bulan Sabit Merah Mesir, Bayt Zakat dan Sedekah Mesir, dan Mishr Al-Kheir.

"Kenapa lewat Mesir karena pintu yang dibuka satu-satunya itu perbatasan Rafah dan barang-barang banyak di Mesir dan kebutuhan orang Palstina dengan Mesir mirip-mirip. Jadi biar tepat guna. Walaupun penjagaannya ketat sekali, barang untuk sampai ke sana diinspeksi berkali-kali," kata Mahdum. 

Lalu yang ketiga, lanjut dia, Baznas juga bekerjasama langsung dengan NGO dan lembaga kemanusiaan yang ada di Palestina. "Kenapa gak satu pintu ke Palestina langsung semua? Ya karena gak ada barang di sana, lagi perang di sana. Sehingga kita tempuh tiga cara ini," kata Mahdum. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement