REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Adapun bantuan yang terakhir disalurkan pada Senin 20 November 2023 sebanyak Rp 31,9 miliar atau setara dengan 2 juta dolar AS yang berupa obat-obatan dan peralatan medis.
"Bantuan tersebut bagian dari komitmen pemerintah Indonesia, termasuk Indonesia AID dalam membantu bencana-bencana kemanusiaan, khususnya di Palestina yang masih terjadi," ucap Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023).
LDKPI atau Indonesian AID merupakan satuan kerja di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mengelola dana kerja sama pembangunan internasional dalam rangka pemberian bantuan kepada pemerintah atau lembaga asing. Adapun, salah satu visinya memang menjalankan misi kemanusiaan.
"Sebagaimana kita ketahui, konflik ini sudah berlangsung sebulan lebih dan juga mengakibatkan banyak korban. Tentunya sebagai bentuk solidaritas terhadap bencana kemanusiaan yang terjadi di sana, pemerintah dalam hal ini LDKPI juga menyiapkan bantuan untuk masyarakat Palestina yang terdampak," kata pria yang akrab disapa Tor Tobing itu.
Dia menuturkan, bantuan itu nantinya akan disalurkan melalui UNRWA, yaitu Badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, kemudian disalurkan ke warga yang membutuhkan. Meski begitu, Tor Tobing mengungkapkan, perhatian khusus Indonesia AID tidak hanya terkait kemanusiaan, pihaknya juga ikut mendukung Sustainable Development Goals atau pembangunan berkelanjutan.
"Kita juga memiliki misi untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, juga mendukung kebijakan politik luar negeri, dan tentunya untuk ekonomi nasional," jelas dia.
Karena itu, masih kata Tor Tobing, Indonesia AID bisa lebih optimal untuk mendukung diplomasi politik, ekonomi, dan budaya. Menurut dia, Indonesia AID sebagai emerging donor akan semakin berperan aktif guna mendukung upaya-upaya penanganan masalah pembangunan global, terutama terkait dengan pendidikan, kesehatan, dan perubahan iklim.
"Karena itu, untuk mewujudkan peran tersebut, disamping terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan pemerintah dan lembaga asing, Indonesia AID juga berkolaborasi dengan sejumlah pihak lainnya," kata dia.