Rabu 22 Nov 2023 22:01 WIB

Sering Dengar Yelyel Birruh Biddam Nufdika Ya Aqsha? Ini 5 Alasan Kuat di Baliknya  

Yelyel birruh biddam nufdika ya Aqsha mempunyai makna mendalam.

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ribuan peserta demo Palestina saat melakukan aksi duduk di Stasiun Waterloo di pusat kota London, Inggris, Sabtu (11/11/2023).
Foto: EPA
Ribuan peserta demo Palestina saat melakukan aksi duduk di Stasiun Waterloo di pusat kota London, Inggris, Sabtu (11/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Puluhan ribu orang di negara-negara Arab berdemonstrasi pada 20 Oktober lalu untuk mendukung Palestina dan mengecam pengeboman Israel di Jalur Gaza. Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza dan bahkan menargetkan rumah sakit.

Di Mesir, puluhan ribu demonstran turun ke lapangan Tahrir dan berbagai wilayah di negara itu untuk mendukung Gaza. Meski demonstrasi telah dilarang di negara tersebut sejak tahun 2013, demonstrasi besar yang melibatkan ribuan orang terjadi setelah sholat Jumat di Masjid Al Azhar.

Baca Juga

Sebagian besar demonstran dapat mencapai Lapangan Tahrir di jantung kota Kairo. Dalam aksi unjuk rasa ini, mereka meneriakkan salah satu yelyel yang telah digunakan di berbagai negara sejak lama. Bahkan tidak diketahui sejak kapan yelyel dukung Palestina yang satu ini muncul pertama kali.

Yelyel tersebut ialah بالروح بالدم نفديك يا أقصى (Birruh Biddam Nufdika Ya Aqsha). Yelyel ini memiliki makna yang dalam dan menunjukkan keteguhan seseorang dalam membela dan mendukung Palestina serta mengutuk perbuatan Zionis Israel.

Secara bahasa, yelyel "Birruh Biddam Nufdika Ya Aqsha" memiliki arti yaitu "Dengan jiwa dan darah, kami akan menebusmu wahai Al Aqsa."

Mengapa seorang Muslim membela Palestina? Mengapa sampai ada yelyel berkalimat perjuangan yang meneguhkan pengorbanan dengan jiwa dan darah itu?

Pertama, karena Allah SWT telah memilihnya dan memuliakannya serta menganugerahkannya kedudukan yang tinggi. Di Palestina terdapat Masjid Al Aqsa yang merupakan bentuk kehormatan dan keagungan.

Bentuknya bagi umat Islam adalah perjalanan Isra Miraj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman:

 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjid Al Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al Isra ayat 1)

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

Kedua, Palestina adalah ukuran kebaikan umat Nabi Muhammad SAW. Beliau SAW bersabda:

إذا فسدَ أَهْلُ الشَّامِ فلا خيرَ فيكم : لا تَزالُ طائفةٌ من أمَّتي منصورينَ لا يضرُّهم من خذلَهُم حتَّى تقومَ السَّاعةُ

"Jika penduduk Syam telah rusak, maka tidak ada kebaikan pada kalian. (Karena itu), akan selalu ada dari kalangan umatku kelompok yang mendapatkan pertolongan. Sampai hari kiamat tiba, orang-orang ini tidak akan dirugikan oleh orang-orang yang telah meninggalkan mereka." (HR Tirmidzi).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement