Selasa 14 Nov 2023 23:32 WIB

Benarkah Zionis Israel tak Terkalahkan Oleh Umat Islam? Jawabannya Ada, Siapa Mereka?

Zionis Israel lakukan kebohongan tentang identitas Yahudi saat ini

Warga menginjak spanduk bergambarkan Bendera Israel (ilustrasi).  Zionis Israel lakukan kebohongan tentang identitas Yahudi saat ini
Foto:

Suatu malam, hati para pasukan pengepung dihinggapi rasa takut luar biasa, sehingga mereka melarikan diri. Mereka meninggalkan tenda, perbekalan, dan senjata. Sebagian dari mereka terbunuh, sebagian lagi ditawan (QS al-Ahzab : 26).     

Puncaknya adalah Perang Khaibar. Perang besar diikuti langsung oleh Nabi Muhammad SAW.  Setara dengan perang-perang Badar, Uhud,  Khandak, Hunain, dll. Terjadi pada 9 Hijriyah, setahun  setelah kaum Muslimin berhasil menundukkan Makkah (Futuh Makkah).

Khaibar adalah nama permukiman bangsa Yahudi, kurang lebih 30 km sebelah timur laut Madinah. Mereka sudah hidup berkembang biak di sana, selama ratusan tahun. 

Yaitu sejak bangsa Yahudi terusir cerai-berai (diaspora) ke seluruh penjuru dunia, akibat dihancurkan Titus Rumawi (70 Masehi). Mereka tinggal di benteng-benteng yang kokoh-kuat. Diperkuat cadangan makanan untuk dua tahun dan persenjataan terhebat yang belum pernah ada dalam sejarah peperangan masa itu.

Tapi, ketika benteng-benteng Khaibar diserang pasukan umat Islam, yang dikomandani Ali bin Abi Thalib,  hanya memerlukan waktu singkat saja untuk merebutnya. Benteng Khaibar didobrak. penghuninya kucar-kacir. Sebagian besar terbunuh dan ditawan. Sisanya melarikan diri. Tamatlah riwayat Yahudi di seluruh Jazirah Araia.

Kekalahan Yahudi di benteng-benteng Khaibar yang kuat itu, dikisahkan dalam QS al-Hasyr. Pada ayat 14 dinyatakan, umat Yahudi (Khaibar) seperti bersatu-padu (dalam lindungan benteng), padahal hati mereka terpecah-belah sehingga mereka kalah.

Baca juga: Mengapa Malaikat Jibril Disebut Ruh Kudus dalam Alquran?

Oleh Yahudi Zionis modern, kekalahan nenek-moyang mereka di Khaibar dijadikan bahan kajian. Diolah sedemikian rupa.

Faktor kekalahan, yaitu watak dan sikap Yahudi Khaibar waktu itu  tidak kompak. Mereka saling merasa punya pendapat paling benar. Saling klaim keunggulan, saling membanggakan  golongan.

Maka, mereka segera koreksi diri dan meninggalkan watak dan sifat itu.  Lalu mereka menyingkirkan segala perbedaan dan mengikat semua bangsa  Yahudi  menjadi kesatuan kuat (Zionisme Intenasional).

"Wabah Khaibar" ditransfer kepada umat Islam. Sehingga, tercerai-berai dalam berbagai firqah, mazhab, aliran pemikiran, partai politik, dan aneka warna pandangan serta kepentingan lain. Maka, Zionis Yahudi mampu membalaskan dendam leluhur mereka di Khaibar. Mengalahkan umat Islam di segala bidang. Termasuk dalam beberapa kali perang melawan negara-negara Arab. Dan sekarang mereka sedang meluluhlantakan Jalur Gaza di Palestian.

Selama umat Islam berwatak seperti Yahudi Khaibar, 15 abad  yang lalu, selama itu pula umat Islam akan selalu kalah melawan Zionis Yahudi. Juga sebelum umat Islam mampu melahirkan dan mencetak generasi yang berfisik kuat, bermental sehat, dan berintelektual kuat. Wallahu 'alam.

*Naskah Usep Romli, Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut tayang di Harian Republika 2014. 

photo
Boikot produk Israel dan pro-Israel - (DBS)
photo
Boikot produk Israel dan pro-Israel - (DBS)

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement