Jumat 10 Nov 2023 22:19 WIB

Diminta Negara G7 Berhenti Dukung Hamas, Begini Jawaban Tegas Iran   

Iran menolak menghentikan dukungan terhadap Hamas.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Pejuang Hamas, ilustrasi. Iran menolak menghentikan dukungan terhadap Hamas
Pejuang Hamas, ilustrasi. Iran menolak menghentikan dukungan terhadap Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Negara-Negara G7 mendesak Iran untuk berhenti mendukung Hamas, yang diklaim telah mengganggu stabilitas Timur Tengah. Namun Iran dengan tegas menolak.

Para Menteri luar negeri dari kelompok ekonomi maju G7, bertemu di Tokyo, menyatakan dukungan untuk "jeda dan koridor kemanusiaan" dalam perang Hamas-Israel. 

Baca Juga

Serangan udara Israel telah menghantam wilayah Palestina di Gaza sejak pejuang Hamas menyerbu melintasi perbatasan yang sangat termiliterisasi pada 7 Oktober.

Kampanye pengeboman Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 10.500 orang, dua pertiga dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

G7 juga meminta Iran untuk menahan diri dari memberikan dukungan untuk Hamas dan mengambil tindakan lebih lanjut yang mengacaukan Timur Tengah, termasuk dukungan untuk Hizbullah Lebanon dan aktor non-negara lainnya. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani sangat mengutuk pernyataan oleh kelompok yang mencakup Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Kanada, Italia, Prancis, dan Jepang. 

Kanani mengatakan, Iran telah terlibat dalam upaya tanpa henti untuk menghentikan serangan militer terhadap rezim agresor Zionis (Israel) terhadap warga yang tidak berdaya di Gaza. 

"Apa yang diharapkan dari pertemuan Kelompok 7 menteri luar negeri di Tokyo adalah untuk memenuhi tanggung jawab internasional mereka, termasuk mengutuk tindakan rezim Zionis yang melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional di Gaza,” ujar Kanani, dilansir dari TRT World, Jumat (10/11/2023). 

Iran, yang mendukung Hamas secara finansial dan militer, telah memuji serangan kelompok Palestina Hamas terhadap Israel, tetapi membantah keterlibatan apa pun.

Presiden Ebrahim Raisi mengatakan, Iran melihatnya sebagai tugasnya untuk mendukung kelompok perlawanan, tetapi bersikeras bahwa mereka bertindak secara independen.

Iran tidak mengakui Israel dan telah membuat dukungan untuk tujuan Palestina sebagai inti dari kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Iran 1979.

photo
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

Baca juga: trtworld 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement