Kamis 09 Nov 2023 18:34 WIB

Kiprah Laskar Hizbullah dalam Melawah Penjajah (Bagian 1)

Laskar Hizbullah dibentuk sebagai korps cadangan untuk kesatuan PETA.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Laskar Hizbullah dengan bendera tauhidnya dalam parade di Markas Besar TKR/BKR di Yogyakarta pada masa perjuangan kemerdekaan
Foto:

Pada Juli 1943, sekitar 60 kiai berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan dari Jepang selama kurang lebih sebulan. Dalam buku Sejarah Modern Indonesia, Ricklefs mencatat hingga Mei 1945 terhitung lebih dari seribu kiai telah menyelesaikan kursus pelatihan tersebut.

Hingga 1944 tidak ada perlawanan yang serius dari rakyat Indonesia di Pulau Jawa. Untungnya, pemerintah Jepang lebih banyak memberikan kesempatan serta kebebasan bergerak kepada golongan Islam jika dibandingkan pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

Bahkan, pemerintah Jepang menyetujui usulan untuk membentuk kesatuan militer dari kalangan Islam. Pada 8 Desember 1944, pemerintah militer Jepang pun secara resmi mengumumkan tentang dibentuknya Laskar Hizbullah. Nama Hizbullah berasal dari Bahasa Arab yang berarti tentara Allah.

Laskar Hizbullah dibentuk sebagai korps cadangan untuk kesatuan PETA. Kemudian, para kiai yang tercatat sebagai perwira PETA mendapat tugas untuk melatih dasar-dasar latihan dan kemampuan militer terhadap anggota Laskar Hizbullah.

Terbentuknya Hizbullah diharapkan menjadi wadah umat Islam untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Sementara, pemerintah Jepang berharap Hizbullah bisa membawa angin segar bagi Jepang untuk membantu perang melawan Sekutu.

Seiring dengan berjalannya waktu, kemudian muncul berbagai desakan dari tokoh-tokoh Muslim agar Jepang memberi kemerdekaan kepada Indonesia. Laskar Hizbullah pun berubah haluan. Mereka tidak lagi bekerja untuk kepentingan Jepang, melainkan untuk kemerdekaan Indonesia. (Bersambung)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement