Selasa 07 Nov 2023 17:59 WIB

ICONZ ke-7 Dorong Optimalisasi Ekonomi Zakat dan Kesejahteraan Umat

Zakat dapat membebaskan orang yang kurang beruntung dari kemiskinan.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menggelar Konferensi Zakat Internasional ke-7 atau The 7th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) 2023 dengan tema “Building Bridges to Economic Prosperity: Zakat’s Role in Driving Inclusive and Sustainable Transformation”.
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menggelar Konferensi Zakat Internasional ke-7 atau The 7th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) 2023 dengan tema “Building Bridges to Economic Prosperity: Zakat’s Role in Driving Inclusive and Sustainable Transformation”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menggelar Konferensi Zakat Internasional ke-7 atau The 7th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) 2023 dengan tema “Building Bridges to Economic Prosperity: Zakat’s Role in Driving Inclusive and Sustainable Transformation”. 

Konferensi diselenggarakan pada 7-8 November di Auditorium K H A Azhar Basyir, Gedung Cendekia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, disiarkan langsung melaui kanal Youtube Baznas RI. 

Baca Juga

ICONZ ke-7 dihadiri oleh Wakil Menteri Agama H E, H Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, Wali Kota Tangerang Selatan Banyamin Davnie, Pimpinan Baznas RI Prof Dr Zainulbahar Noor, serta Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof Dr Ma'mun Murod SSos, MSi. 

"ICONZ ke-7 ini hadir sebagai upaya dan strategi lembaga pengelola zakat dalam mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih cerah," ujar Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, Selasa (7/11/2023). 

Kiai Noor menjelaskan, zakat memiliki dua peran yang sangat strategis dalam mengubah seorang mustahik menjadi muzaki. Zakat dapat membebaskan orang yang kurang beruntung dari kemiskinan. 

Melalui Rencana Strategis Baznas 2020-2025, Kata Kiai Noor, sebanyak 1.058.419 mustahik ditargetkan untuk keluar dari kemiskinan pada tahun 2025, atau kurang lebih sekitar empat persen dari target pengentasan kemiskinan nasional.

Oleh karena itu, Kiai Noor berharap, ICONZ ke-7 dapat menjadi forum bagi praktisi, akademisi, dan para profesional untuk mengembangkan strategi dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan melalui dana zakat. 

Diskusi dari ICONZ ke-7 diharapkan menjadi rekomendasi yang dapat diterapkan dalam manajemen zakat sehingga pengumpulan, distribusi, dan pemberdayaan dana zakat dapat menciptakan ketahanan dalam masyarakat, yang pada akhirnya dapat mengarah pada kesejahteraan sosial.

"Dalam ICONZ ke-7 ini saya juga ingin menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada 133 makalah yang telah berpartisipasi dan 96 makalah yang akan mengikuti sesi presentasi hari ini, baik dari penulis-penulis nasional maupun internasional," ucapnya. 

Pelaksaan konferensi ICONZ ke-7 ini dihadiri oleh lebih dari 500 peserta, dan akan dilaksanakan dengan menggukan 3 bahasa, bahasa arab, inggris, dan Indonesia. "Kami berharap konferensi ini dapat menjadi wadah untuk memperkuat jaringan manajemen zakat di ranah akademis untuk mendorong percepatan manajemen zakat nasional. Selain itu, diharapkan forum ini akan menghasilkan gagasan dan penelitian yang dapat mendukung dan memberikan inovasi dalam memperkuat manajemen zakat," ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Tangerang Selatan Drs Banyamin Davnie, menyampaikan apresiasi kepada Baznas atas penyelenggaraan ICONZ ke-7. Konferensi zakat bergengsi ini terselenggara atas kerja sama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas RI), Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Universitas Muhammadiyah Jakarta,  Universitas Islam As-Syafiiah, dan Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Baznas DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement