Sabtu 04 Nov 2023 12:01 WIB

Doa Sang Ibunda dan Syahidnya Abu Hunud, Sang Mujahid yang Diburu Zionis Israel

Abu Hunud gugur di tangan pasukan Zionis Israel

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Mahmud Abu Hunud. Abu Hunud gugur di tangan pasukan Zionis Israel
Foto:

Sesampainya di rumah sakit, pihak keamanan Palestina menangkapnya. Tragedi di atas adalah merupakan usaha pembunuhan yang pertama terhadap diri Mahmud Abu Hunud.

Pengadilan Palestina mengadili Mahmud Abu Hunud selama beberapa menit. Oleh pengadilan tersebut, dia dijatuhi hukuman penjara selama 12 tahun.

Pada 20 Mei 2001, pasukan Israel menyerang penjara pusat di kota Nablis. Ketika sedang berlangsung penyerangan, Mahmud Abu Hunud berada di dalam penjara tersebut. 

photo
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

Kejadian tadi merupakan usaha pembunuhan yang kedua terhadap Mahmud Abu Hunud. Kali ini dia juga berhasil keluar dari reruntuhan penjara dan kembali melakukan jihadnya.

Pada 23 November 2001, pasukan Israel melepaskan granat ke arah mobilnya sebanyak lima kali. Dia berusaha untuk melarikan diri ke pegunungan yang berada dekat dari tempat kejadian. Saat dia berusaha untuk melarikan diri, pasukan Israel langsung menyambutnya dengan sebuah senjata berat. 

Mahmud Abu Hunud syahid, jasadnya berubah menjadi potongan-potongan daging. Badannya tidak bisa lagi untuk dikenali kecuali kepala bagian belakang dan beberapa bagian tubuhnya saja. 

Dua orang saudara kandungnya yaitu Aiman dan Mahmud Hasyaikah juga ikut gugur bersama Mahmud Abu Hunud sebagai syahid. Kedua badan saudara Mahmud Abu Hunud berubah menjadi arang dan mengeluarkan asap.

Kelompok Pergerakan Hamas menyatakan berbela sungkawa atas kematian Mahmud Abu Hunud. Setelah kematian 

Baca juga: Semangka yang Jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina Disebutkan dalam Alquran?

Mahmud Abu Hunud kelompok, Hamas mengeluarkan pernyataan resmi. Pernyataan resmi dari Hamas menyatakan bahwa, “Murid-murid Mahmud Abu Hunud akan selalu muncul dan akan menggantikan posisinya.”

Setelah kematian Mahmud Abu Hunud, ibunya berdoa, “Allah meridhai atas kematiannya. Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku atas kematian Mahmud Abu Hunud sebagai syahid. Selama bertahun-tahun dia mendambakan mati syahid. Saya bersyukur karena anakku meninggal dunia tidak dalam keadaan hina. Dia selalu berjuang dengan semua kemampuannya. Allah dan ibunya meridhai kepergiannya.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement