Kamis 02 Nov 2023 21:02 WIB

Dubes Palestina: Di Mana Negara-Negara Eropa yang Selalu Suarakan HAM?

Rakyat Palestiba kuat dan akan terus berjuang

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Subarkah
Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun mengadakan konferensi pers di kantor Kedubes Palestina, Menteng, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Foto: Umar Muchtar
Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun mengadakan konferensi pers di kantor Kedubes Palestina, Menteng, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun mempertanyakan negara-negara Barat yang selama ini selalu  Hak Asasi Manusia (HAM).

Al Shun menyebut sejumlah negara-negara Eropa, yang selalu bicara soal HAM, kini diam saja ketika rakyat Palestina di Gaza terus menerus digempur oleh agresi militer Israel. Dia mempertanyakan mengapa hukum internasional diabaiakan, dan juga mengapa sejumlah negara Barat tidak peduli pada perlindungan HAM di Palestina.

"Sekarang ini sudah 75 tahun sejak Deklarasi Balfour dilakukan, yang dilancarkan oleh Inggris sehingga membuat orang-orang Yahudi berdatangan dan orang-orang Palestina terusir dari Tanah Air mereka sendiri," kata Dubes Al Shun dalam konferensi pers di kantor Kedubes Palestina, Menteng, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Al Shun menekankan, sejak Deklarasi Balfour ada, rakyat Palestina menderita bahkan sampai sekarang pun Israel terus-menerus melancarkan serangannya kepada rakyat Palestina.

"Tapi kami terus-menerus berjuang untuk mendapatkan tanah kami dan kami akan berusaha sampai titik darah penghabisan. Kami terus menerus melalui jalur diplomasi dan internasional. Presiden Mahmoud Abbas juga telah mengatakan perjuangan ini adalah sampai Yerusalem timur menjadi milik kami, tentu dengan dukungan masyarakat dunia," ujarnya.

Al Shun juga menekankan, rakyat Palestina kuat dan akan terus berjuang mempertahankan tanah air mereka, sekalipun Israel telah melakukan berbagai cara yang kotor, bahkan hingga melakukan genosida terhadap rakyat Palestina saat ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya