Sabtu 28 Oct 2023 15:21 WIB

Serangan Israel Sengaja Menargetkan Masjid di Gaza Palestina

Israel bersikap biadab terhadap Palestina.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Bendera Hizbullah dan Palestina dibentangkan, tanda bela Palestina dan mengecam Israel.
Foto: EPA-EFE/WAEL HAMZEH
Bendera Hizbullah dan Palestina dibentangkan, tanda bela Palestina dan mengecam Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Zionis Israel dilaporkan melancarkan serangan udara ke Masjid Al-Abyad yang berada di Jalur Gaza utara, pada Kamis (26/10/2023). Kondisi ini membuat banyak rakyat Palestina dikhawatirkan tewas.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan, serangan tersebut merupakan bagian dari serangkaian serangan udara di Kamp Pengungsi Al-Shati.

Baca Juga

Dilansir di Anadolu Agency, Jumat (27/10/2023), Masjid Al-Abyad yang menjadi sasaran beberapa rudal, kondisinya hancur.

Konflik di Gaza dimulai ketika kelompok Palestina Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa. Serangan mendadak multi-cabang yang terjadi pada 7 Oktober ini mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.

Kelompok pejuang Hamas mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa. Selain itu, serangan ini juga untuk membalas meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Setelah kejadian tersebut, Militer Israel melancarkan bom tanpa henti yang menargetkan titik konsentrasi Hamas di Jalur Gaza.

Berdasarkan laporan dari otoritas setempat, hampir 8.500 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 7.028 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Saat ini, sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar. Sejumlah konvoi bantuan telah diizinkan masuk ke wilayah tersebut, tetapi hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.

Militer Israel dilaporkan telah menyerang lebih dari 400 target di wilayah Jalur Gaza dalam sehari terakhir. Israel mengakui ada beberapa masjid yang menjadi target serangan mereka.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari, dalam pernyataan via media sosial X, mengatakan masjid-masjid itu digunakan oleh Hamas sebagai tempat pertemuan.

Dia juga menyatakan bahwa Israel telah menyerang 'markas operasional' Hamas. Dari serangan tersebut, setidaknya tiga wakil komandan Hamas telah gugur.

Dalam pernyataan tersebut, Hagari juga menyebut beberapa area telah menjadi target serangan pesawat tempur Israel. Hal ini mencakup Jabalia, yang menjadi lokasi kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza.

Unit pertahanan sipil setempat menuturkan kepada Al Jazeera bahwa sedikitnya 30 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas saat kamp pengungsi Jabalia dibom.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement