REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Staf Ahli Wali Kota Padang Syahrial Kamat mengatakan bonus demografi sudah semakin dekat. Menurut Syahrial, pada tahun 2045 mendatang, populasi penduduk Indonesia didominasi anak muda.
Ia berharap pada era Indonesia emas tersebut, pemimpin Indonesia berasal dari kalangan santri. Syahrial mengatakan hal itu bertepatan dengan peringatan Hari Santri.
"Tentunya kita berharap pada bonus demografi tahun 2045 nanti, pemimpin bangsa memiliki bekal agama dan ilmu pengetahuan yang kuat, kita berharap santri hari ini menjadi pemimpin kita," kata Syahrial, beberapa waktu lalu.
Santri tidak saja memiliki bekal agama yang kuat. Akan tetapi juga mengamalkan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengimbau santri yang sedang menimba ilmu saat ini agar terus mengamalkan ajaran Alquran di kehidupan sehari-hari. Tidak itu saja. Syahrial Kamat berharap Santri tidak terpengaruh dengan kehadiran teknologi saat ini, terutama pengaruh internet yang dapat merusak akidah.
Kemarin, saat peringatan Hari Santri di Padang, Syahrial Kamat membacakan sambutan Menteri Agama di depan seluruh undangan yang hadir. Syahrial menyebutkan, Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Sehingga, sejak ditetapkan pada tahun 2015, setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda.
“Untuk tahun 2023 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema 'Jihad Santri Jayakan Negeri' yang memiliki makna mendalam dari kata jihad dalam Islam bukanlah sebatas pertempuran fisik melainkan perjuangan secara keseluruhan yang mencangkup perjuangan untuk menguatkan iman memperdalam ilmu dan memperbaiki diri," kata Syahrial Kamat.
Syahrial menambahkan sebagai santri, kita tidak hanya berkewajiban memahami ajaran agama dengan baik. Melainkan juga dapat bertanggung jawab untuk mengamalkan nilai agama sebagai landasan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Sebab dalam hal ini, santri harus bisa menjadi contoh yang baik dalam masyarakat. Serta dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan toleransi dan persaudaraan.
"Hari ini kita akan merenungkan bagaimana pilar santri dalam bidang keagamaan dan keilmuan dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa," kata Syahrial.