REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), memperingatkan pada Ahad (22/10/2023) bahwa setidaknya ada 120 bayi yang baru lahir di inkubator di rumah sakit Gaza, yang dilanda perang berisiko karena bahan bakar habis.
Lebih dari 1.750 anak-anak gugur oleh serangan Israel terhadap Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan Palestina. Rumah sakit yang penuh dengan pasien dan orang-orang telantar kehabisan pasokan medis dan bahan bakar untuk generator.
Hal ini memaksa dokter untuk melakukan operasi dengan jarum jahit, menggunakan cuka dapur sebagai disinfektan, dan tanpa anestesi. "Saat ini kami memiliki 120 neonatus di inkubator, di mana kami memiliki 70 neonatus dengan ventilasi mekanis, dan tentu saja, di sinilah kami sangat prihatin," kata juru bicara UNICEF Jonathan Crickx, dilansir dari Ahram Online, Ahad (22/10/2023).
Listrik adalah salah satu kekhawatiran utama bagi tujuh bangsal spesialis di Gaza. Bangsal ini merawat bayi prematur untuk membantu pernapasan dan memberikan dukungan kritis, misalnya ketika organ mereka tidak cukup berkembang.
"Jika mereka (bayi) dimasukkan ke dalam inkubator ventilasi mekanis, jika Anda memotong listrik, kami khawatir tentang kehidupan mereka," kata juru bicara itu.
Wanita hamil terbunuh...