REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjuangan rakyat Palestina terus mendapat dukungan, termasuk dari sejumlah atlet Muslim di dunia. Namun, dukungan mereka nyatanya mendapat kecaman dari klub atau negara mereka bernaung.
Terlepas dari popularitas dan kesuksesan mereka baik di dalam maupun di luar lapangan, beberapa atlet dan pesepakbola Muslim diserang karena menyuarakan dukungan dan solidaritas terhadap warga Palestina yang menderita dalam serangan Israel.
Penerima Ballon d'Or 2022 sekaligus mantan bintang Real Madrid Karim Benzema adalah yang terbaru. Ia dituduh memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin hanya karena doa yang ia kirimkan untuk masyarakat Gaza.
This is the man that accused Mazraoui of being a “Terror Advocate” for simply putting a picture of the palestinian flag 🇵🇸. Walter attempts to silence free speech by intimidation.. in Germany.. where they vowed to “never again”
Some people fail to escape their past.. https://t.co/dWiXWRqxEQ pic.twitter.com/8hg2EAqLS5
—  علي السّامرّائي | Ali (@AliBabaBavaria) October 15, 2023
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menyampaikan klaim tersebut saat wawancara dengan jaringan televisi Prancis CNews. Football Espana melaporkan politikus Prancis lainnya, Valerie Boyer, seorang senator konservatif di negara tersebut, menyerukan sanksi ekstrem terhadap Benzema.
"Jika klaim menteri dalam Negeri terbukti, kami harus mempertimbangkan sanksi terhadap Karim Benzema. Sanksi simbolis yang pertama adalah pencabutan Ballon d'Or. Lalu, kami harus meminta kewarganegaraannya dicabut. Kami tidak dapat menerima bahwa seorang dwi-nasional Perancis, seorang internasional yang diakui, tidak menghormati dan mengkhianati negara kami dengan cara seperti ini," ujar Boyer dilansir di About Islam, Kamis (10/2023).
Menurut Le Parisien...