Rabu 18 Oct 2023 07:07 WIB

Serang Gaza, Israel Dinilai Saudi Langgar Semua Hukum Internasional

Arab Saudi kecam Israel yang menyerang rumah sakit di Gaza Palestina.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Aksi unjuk rasa membela Palestina.
Foto:

Serangan udara Israel yang berlangsung Selasa (17/10/2023) kemarin menewaskan sekitar 500 warga Palestina. Rumah sakit di Kota Gaza tersebut penuh dengan pasien dan pengungsi. 

Otoritas kesehatan di daerah kantong yang terkepung ini menyebut serangan tersebut merupakan insiden paling berdarah di Gaza, sejak Israel melancarkan kampanye pengeboman tanpa henti terhadap wilayah padat penduduk tersebut.

Israel mengklaim apa yang mereka lakukan ini sebagai pembalasan atas serangan mematikan lintas perbatasan Hamas terhadap komunitas Israel selatan, pada 7 Oktober lalu.

Serangan tersebut juga terjadi menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan dukungan bagi negara tersebut dalam perangnya dengan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Tidak hanya Kerajaan Saudi, negara-negara Arab, Iran dan Turki dengan cepat mengutuk serangan itu. Perdana Menteri Palestina menyebutnya sebagai kejahatan yang mengerikan dan genosida. Mereka mengatakan negara-negara yang mendukung Israel juga memikul tanggung jawab atas serangan tersebut.

Hamas mengatakan pemboman tersebut sebagian besar menewaskan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat pemboman Israel. Di antara korban tewas termasuk pasien, wanita dan anak-anak.

“Ada banyak mayat yang terpotong-potong dan hancur, bermandikan darah,” kata seorang anggota senior Hamas, Izzat El-Reshiq.

Dalam video yang beredar dan diperoleh Reuters, menunjukkan beberapa ambulans dalam kondisi penuh tiba di rumah sakit Gaza lainnya. Mereka membawa orang-orang yang terluka di rumah sakit Al-Ahli Al-Arabi. 

Seorang pria terlihat berjalan dengan terhuyung-huyung, mengeluarkan banyak darah di kepala. Tergambar pula bagaimana seorang anak laki-laki digendong dengan tandu.

 

Militer Israel mengatakan mereka tidak memiliki rincian mengenai laporan pemboman tersebut, tetapi sedang melakukan pengecekan. Mereka sebelumnya menuduh Hamas menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.  

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement