REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejak pekan pertama bulan Oktober ini, eskalasi konflik antara Israel dan Palestina meningkat. Pada Sabtu (7/10/2023), para pejuang Hamas berhasil melancarkan serangan ke wilayah pendudukan Israel dekat Gaza. Militer entitas zionis itu lalu membalas dengan bombardir dari udara yang mengorbankan rakyat sipil.
Menanggapi situasi tersebut, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan sikap, yang termaktub dalam rilis yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti di Jakarta. Dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (11/10/2023), berikut ini poin-poin pecermatan Persyarikatan.
Pertama, (Muhammadiyah) sangat prihatin dengan perang Israel-Palestina dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal dunia dan luka-luka.
Kedua, (Muhammadiyah) mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina, untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai.
Ketiga, (Muhammadiyah) menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini. Semua pihak ikut serta menyelesaikan akar masalah dan menaati serta mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai solusi konflik Israel-Palestina.
Keempat, (Muhammadiyah) meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan jalur-jalur lainnya.
Kelima, (Muhammadiyah) mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perang Israel-Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri.
Keenam, (Muhammadiyah) menyerukan kepada umat Islam untuk memanjatkan doa dan shalat ghaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang serta memohon kepada Allah agar perang segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera.
Ketujuh, Muhammadiyah senantiasa mendukung perjuangan Palestina serta bersiap mengirimkan bantuan dan relawan kemanusiaan, aktif berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang terutama anak-anak dan perempuan.