Senin 09 Oct 2023 13:21 WIB

Kisah Mata-Mata Israel di Palestina Nyamar Jadi Pendakwah Hafal Alquran

Israel menggunakan berbagai cara biadab menghabisi Palestina.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Asap mengepul setelah pesawat tempur Israel menargetkan beberapa bangunan di wilayah Palestina.
Foto:

Menurut Friedman, mata-mata Arab ini tidak terlatih dan diawasi oleh orang-orang di pasukan Palmach. Mereka dipanggil dengan sebutan Arabist. Buku tersebut mengungkap bagaimana mata-mata ini menghafal ayat-ayat Alquran dan belajar membacanya dari radio, selain belajar wudhu dan shalat. Bahkan Syekh Fadel Abdullah hafal Alquran beserta tafsir dan ilmunya.

Friedman menjelaskan dalam bukunya, bahwa pada periode sebelum tahun 1948, seluruh atau sebagian besar imigran Yahudi berasal dari Eropa atau Eropa Timur. Sebaliknya, 9 dari 10 orang Yahudi berasal dari Eropa. Komunitas Yahudi yang berasal dari Arab adalah komunitas yang termarjinalkan, karena mereka tidak terlihat seperti Yahudi lainnya.

Para imigran Yahudi dari Arab ini berbicara bahasa Arab. Praktik agama Yahudi mereka juga berbeda dengan orang Yahudi lainnya, sehingga menempatkan mereka pada peringkat yang lebih rendah dibandingkan imigran lainnya.

"Gerakan Zionis tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap hal-hal tersebut, dan terkadang mereka menganggapnya sangat menarik dan aneh, tetapi sering kali diabaikan," kata Friedman dalam bukunya.

Namun, identitas Arab mereka, yang menjadi alasan perlakuan rasis terhadap mereka, juga merupakan cara mereka untuk bergabung dengan pasukan Palmach. Orang-orang yang membangun persatuan Arab di Palmach adalah orang Inggris. Sejak awal sudah ada kesadaran bahwa tidak mungkin mencopot identitas etnis Arab mereka, sehingga yang harus dilakukan hanyalah merekrut orang-orang Yahudi Arab.

Pelatihan Hafalan Alquran, Wudhu, dan Sholat

 

Lihat halaman berikutnya >>> 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement