Senin 09 Oct 2023 13:21 WIB

Kisah Mata-Mata Israel di Palestina Nyamar Jadi Pendakwah Hafal Alquran

Israel menggunakan berbagai cara biadab menghabisi Palestina.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Asap mengepul setelah pesawat tempur Israel menargetkan beberapa bangunan di wilayah Palestina.
Foto:

Kisah mata-mata Israel di Palestina ini bermula dari pertengahan Abad 19. Saat itu organisasi Zionis sedang mencari imigran Yahudi yang bisa berbahasa Arab untuk menembus Palestina dan Arab.

Mata-mata Yahudi dipilih dengan sangat hati-hati dan ketat. Ada beberapa variabel yang digunakan, di antaranya ialah berasal dari Arab, pernah menghabiskan waktu panjang di negara-negara Arab, menguasai bahasa Arab, dan berbicara dengan dialek daerah tempat mereka dilahirkan.

Mata-mata ini adalah bagian dari "Unit Arab" Angkatan Bersenjata Palmach. Ini adalah kekuatan militer yang berafiliasi dengan organisasi Zionis Haganah, yang nantinya akan menjadi inti tentara Israel.

Perekrutan dan pelatihan mata-mata ini dimulai bertahun-tahun sebelum tahun Nakba. Mereka dilatih pada tahun-tahun yang lebih tenang sebelum perang. Mereka keluar masuk kota-kota Arab di sekitar Palestina dan mempelajari dialeknya.

Mereka juga mempelajari apa yang bisa dilakukan untuk menipu orang-orang, dan apa yang tidak. Mereka mengumpulkan informasi untuk badan intelijen Yahudi ketika orang-orang Yahudi bersiap untuk berperang pada tahun 1948.

Dalam buku 'Spies Without a Country: A Secret Life at The Birth of Israel', karya jurnalis Matty Friedman yang lahir di Toronto Kanada, disebutkan bahwa organisasi Zionis merekrut mata-mata untuk memantau pejuang perlawanan Arab dan pasukan Inggris di tahun-tahun terakhir Perjanjian Mandat untuk Palestina.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement