REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta tata kelola zakat ke depan harus lebih transparan dan akuntabel. Hal ini ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tahun 2023 di Senayan, Jakarta.
"Yang kami tekankan, harus membangun kepercayaan masyarakat muslim kepada Baznas. Mudah-mudahan trust yang dibangun Baznas ini bisa berjalan dengan baik," kata Menag Yaqut dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (21/9/2023).
Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, ia menyebut arah tata kelola zakat telah mendorong tumbuhnya kesadaran berzakat di tengah masyarakat. Tidak heran, jika kemudian Indonesia dijuluki sebagai negara paling dermawan sedunia.
Gus Men, panggilan akrabnya, menuturkan ada tiga isu yang harus diperhatikan dalam menyiapkan tata kelola zakat yang lebih baik. Pertama, peningkatan fasilitas untuk memudahkan akses publik dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah.
"Kedua, grand design pemanfaatan dana zakat, infak dan sedekah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, terutama di bidang agama," lanjut dia.
Isu ketiga atau terakhir adalah menyiapkan tata kelola zakat yang transparan, akuntabel dan profesional. Seluruh lembaga pengelola zakat disebut harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan tidak boleh ada penyimpangan.
Terakhir, Gus Men juga mengaskan pentingnya kolaborasi antarlembaga pengelola zakat di Indonesia. Hal ini dilakukan agar kesejahteraan masyarakat Indonesia yang merata dapat terwujud.
"Meskipun ada lebih dari 600 lembaga pengelola zakat di Indonesia, dengan berbagai macam warna, semuanya harus satu padu dalam satu tujuan yang sama dan saling berkolaborasi untuk memajukan Indonesia dan meratakan kesejahteraan," ujar dia.
Kementerian Agama (Kemenag) disebut telah menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Hal ini dilakukan melalui beberapa kajian dan diskusi, bersama dengan berbagai pemangku kepentingan.
Khusus untuk bidang zakat, pihaknya mendorong adanya program pemberdayaan zakat terintegrasi. Nantinya, akan ada satu sistem agar terukur dan terkoordinasi.
Menag Yaqut lantas menyebut kini bukan lagi saatnya berjalan sendiri-sendiri. Sembari bercanda, ia mengajak semuanya untuk bersatu dalam satu barisan yang kukuh, berkolaborasi bersama utamanya dengan Kemenag agar anggarannya terus ditambah.