Senin 11 Sep 2023 18:17 WIB

Tokoh Agama Berperan Penting Sosialisasikan Cegah KDRT di Masyarakat

KDRT juga berdampak pada anak-anak.

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut tokoh agama berperan penting dalam upaya sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada masyarakat.

"Salah satunya tokoh agama yang dapat berperan penting melihat perannya yang dekat dengan masyarakat," kata Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan Kementerian PPPA Eni Widiyanti saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

 

Berdasarkan hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) Tahun 2021 menunjukkan 1 dari 4 perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan selama hidupnya.

"Lebih spesifik kekerasan yang dilakukan pasangan sebanyak 11,3 persen, yang ini tentu terjadi dalam rumah tangga. Sedangkan kekerasan yang paling banyak dilakukan oleh pasangan atau suami adalah pembatasan perilaku," kata Eni.

Menurut dia, KDRT tidak hanya berdampak pada perempuan sebagai korban langsung, tetapi juga pada anak-anak. Pihaknya pun menekankan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan KDRT dengan sosialisasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) kepada masyarakat yang melibatkan banyak pihak.

Terkait hal itu, Kementerian PPPA bersama Perkumpulan Jalastoria Indonesia (JalaStoria) menggelar "Dialog Tokoh Agama Mengenai Penghapusan KDRT". Dialog tersebut dihadiri sejumlah tokoh agama seperti perwakilan tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan Penghayat Kepercayaan.

 

Dialog ini merupakan rangkaian "Kampanye Jelang Dua Dekade UU PKDRT" yang merupakan langkah strategis Kementerian PPPA dalam menyosialisasikan dan membangun literasi masyarakat Indonesia terkait pencegahan dan penanganan KDRT melalui UU PKDRT.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement