REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan pentingnya peran pesantren sebagai pusat transmisi ilmu atau pemahaman ulama terdahulu dengan ulama saat ini.
"Pesantren ini juga menjadi semacam transmitter, penyambung pandangan-pandangan ulama terdahulu dan pandangan ulama-ulama belakangan (dalam menyikapi kondisi terkini). Kalau tidak, 'korslet' (pemahaman masyarakat)," kata Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Haul ke-34 K.H. Aqil Siroj, dan Tasyakkur Khotmil Qur’an dan Juz Amma di Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Gempol, Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Ma'ruf Amin menganalogikan apabila diibaratkan seperti sambungan listrik, maka peran pesantren dan ulama dalam memadukan pandangan di masa lalu dan masa kini adalah sebagai peredam kebingungan di masyarakat.
"Modelnya listrik. Listrik itu kan sebelum masuk ke rumah harus ditransmisi dulu baru dibagi. Kalau tidak, kebakaran," tambahnya.
Apabila pandangan masa lalu tidak ditransmisikan oleh ulama, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman penafsiran di masyarakat.
"Nah, makanya banyak orang 'kebakaran', pendapat-pendapat muncul menghantam orang-orang karena dia tidak melalui transmisi. Tidak ada sambungan. Tidak sambung," jelasnya.
Pada kesempatan haul tersebut, Ma'ruf Amin mendoakan agar almarhum K.H. Aqil Siroj mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Ta’ala dan jasanya dalam membangun pesantren dapat diteruskan oleh para generasi penerus tanpa putus.
Ma'ruf juga mengajak seluruh pihak menjadikan pesantren sebagai tempat yang memberikan keberkahan dan kebaikan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Hadir dalam acara itu ialah Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Pembina Pondok Pesantren KHAS Kempek K.H. Said Aqil Siroj, dan Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek K.H. Musthofa Aqil Siroj.
Sementara itu, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wakil Presiden Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, M. Azis, Robikin Emhas, Zumrotul Mukaffa, dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.