Jumat 01 Sep 2023 05:01 WIB

Produk Kemandirian Ekonomi Pesantren Harus Diperluas

Pesantren merupakan ekosistem strategis pengembangan ekonomi.

Ilustrasi santri mengaji kitab di sebuah pesantren.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ilustrasi santri mengaji kitab di sebuah pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan penciptaan produk hasil kemandirian ekonomi pesantren melalui program “One Pesantren One Product” harus diperluas ke berbagai daerah.

“Program ini patut diperluas, baik di Jawa Timur yang saat ini memiliki 5.000 lebih pesantren, juga di wilayah lainnya,” kata Wapres dalam Sarasehan Ekonomi, Keuangan Syariah, serta Peresmian Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat ITS 10 November, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/9/2023).

Baca Juga

Wapres menilai pesantren merupakan salah satu ekosistem yang dapat menjadi mitra kolaboratif dan kondusif dalam pengembangan ketahanan ekonomi dan keuangan syariah.

Selain pesantren, terdapat juga ekosistem seperti perguruan tinggi, asosiasi, ormas, media, dunia usaha dan industri, perbankan yang dapat menciptakan produk untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Wapres mendorong agar pesantren-pesantren dapat melahirkan mujahid atau pejuang ekonomi.

"Dalam banyak kesempatan, saya mendorong agar komunitas pesantren di Indonesia mampu melahirkan mujahid, atau pejuang ekonomi," kata Wapres pula.

Dengan pengembangan dan kemandirian ekonomi pesantren, kata Ma’ruf Amin, maka akan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

Ma'ruf mencontohkan program OPOP (One Pesantren One Product) yakni program kemandirian yang banyak dikenal melalui pesantren, dengan mekanisme dan jenis produk yang dijual disesuaikan dengan potensi unggulan lokal.

Wapres Ma'ruf menyebut produk ekonomi dari pesantren di Jawa Timur sudah banyak dikenal luas dan diminati di berbagai daerah.

Upaya lainnya dalam pengembangan ketahanan ekonomi dan keuangan syariah, kata Ma’ruf, adalah perlunya menumbuhkan para pelaku bisnis dan kewirausahaan syariah yang inovatif dan kreatif.

“Akselerasi ekonomi pascapandemi akan lebih inklusif dan merata, jika digerakkan oleh para pelaku usaha yang produktif sekaligus menerapkan prinsip kebaikan syariah,” ujarnya lagi.

Beberapa upaya lainnya dalam pengembangan ketahanan ekonomi dan keuangan syariah, menurut Wapres, adalah penguatan infrastruktur dan aksesibilitas antarwilayah, termasuk pemanfaatan teknologi digital yang terintegrasi di semua sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Kemudian, upaya meningkatkan partisipasi kolektif dalam peningkatan literasi, edukasi dan promosi ekonomi, serta inklusi keuangan syariah.

Dalam kesempatan itu, Wapres Ma'ruf juga turut mengapresiasi dan meresmikan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) Kampus ITS 10 November, Surabaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement