REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah (PWM Kalteng) meluncurkan mobil dan rumah singgah oksigen sebagai upaya menghadapi dampak kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di wilayah setempat.
"Kebakaran hutan dan lahan masih sering terjadi, dampaknya terjadi penurunan kualitas oksigen dan udara. Maka kami ambil peran sejak dini dengan menyiapkan mobil dan rumah singgah oksigen," kata Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalteng, Ahmad Syar'i, di Palangka Raya, Selasa (29/8/2023).
Dia mengatakan, mobil ini dapat dimanfaatkan masyarakat di wilayah Kota Palangka Raya, terutama bagi yang merasa kekurangan oksigen. "Muhammadiyah dan organisasi otonomi (ortom) mengambil peran pada berbagai sektor dalam antisipasi dan penanganan bencana. Salah satunya adalah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mengambil bagian melalui peluncuran mobil dan rumah singgah oksigen ini," ujar Syar'i.
Selain itu, dia melanjutkan, Muhammadiyah Kalimantan Tengah melalui berbagai organisasi yang dikelola juga terus ambil bagian langsung guna mendukung pemerintah dalam antisipasi dan penanganan kebencanaan.
Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) atau MDMC Muhammadiyah Kalimantan Tengah Heru Setiawan mengatakan, mobil oksigen diadakan dalam rangka mendukung tugas tim petugas dan relawan yang berjibaku menangani karhutla di lapangan. Sedangkan, rumah singgah oksigen diadakan sebagai persiapan jika nantinya terjadi kabut asap akibat dampak karhutla tersebut.
Sebagaimana SK Wali Kota Palangka Raya 6 Agustus 2023 tentang perpanjangan status Siaga Darurat Karhutla, bahwa status bencana tersebut diperpanjang sampai 10 November 2023. Maka, menurut Heru, sebagai lembaga yang ditugasi dalam resiliensi bencana, MDMC tentu harus ikut mengambil peran dalam penanganan karhutla di Kalimantan Tengah umumnya, dan di Kota Palangka Raya khususnya.
Mobil oksigen ditujukan untuk mendukung petugas dan relawan yang bertugas melaksanakan pemadaman jika terjadi karhutla, sedangkan rumah singgah oksigen sebagai antisipasi jika nanti dampak dari karhutla ini menimbulkan kabut asap yang mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Lebih lanjut, mantan komandan KOKAM Pemuda Muhammadiyah Kalteng ini mengatakan bahwa MDMC juga menurunkan relawan medis dan pemadaman yang bergabung bersama Tim BPBD Kota Palangka Raya.
Relawan medis Muhammadiyah Kalimantan Tengah juga siap, bahkan telah menempatkan di Posko BPBD, untuk membantu petugas dan relawan terutama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan pengecekan kesehatan. "Kita menyadari bahwa petugas dan relawan adalah mereka yang berada di garis depan dalam menangani karhutla ini, tentu kebutuhan medis mereka harus juga diperhatikan, seperti penyediaan vitamin, obat-obatan dan layanan medis lainnya,” katanya.
Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abdiyani mengatakan, MDMC sebagai bagian dari Muhammadiyah telah menjadi mitra Pemerintah Kota Palangka Raya dalam antisipasi dan penangan kebencanaan. Dia pun mengapresiasi komitmen salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ini mendukung berbagai program Pemerintah Kota Palangka Raya.