Selasa 22 Aug 2023 23:31 WIB

Perkumpulan AQL Sediakan Dua Tangki Air Bersih untuk Desa Sukasirna Jonggol

AQL komitmen bantu warga terdampak kemarau

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Pimpinan AQL Islamic Center KH Bachtiar Nasir menyatakan komitmen bantu warga terdampak kemarau
Foto: AQL Islamic Center
Pimpinan AQL Islamic Center KH Bachtiar Nasir menyatakan komitmen bantu warga terdampak kemarau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perkumpulan AQL menyediakan dua tangki air bersih yang masing-masing berkapasitas 5000 liter untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Sukasirna, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa tersebut saat ini tengah mengalami kelangkaan air bersih. 

Ketua Perkumpulan AQL KH Bachtiar Nasir mengatakan, dua tangki air bersih diletakkan tepat di depan komplek AQL Islamic School (AQLIS) 1 Jonggol.  Bantuan air bersih ini merupakan salah satu program sosial Perkumpulan AQL. 

Baca Juga

"Ini merupakan kontribusi dari unit-unit AQL. Selain di Jonggol, program serupa juga telah kami laksanakan di sejumlah daerah," ujar UBN, sapaan akrab KH Bachtiar Nasir, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (22/8/2023). 

UBN menambahkan, program bantuan air bersih memiliki nilai strategis dakwah. Perkumpulan AQL melakukan kerja dakwah yang secara langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan bersama. 

"Warga di sekitar AQLIS Jonggol merasakan betul manfaat pengadaan air bersih. Otomatis, keberadaan AQLIS Jonggol ini betul-betul dirasakan manfaatnya oleh warga. Itulah dakwah," ungkap UBN. 

Program air bersih di Jonggol ini terus bergulir sepanjang waktu. Perkumpulan AQL bertekad program air bersih dapat meluas manfaatnya. "Semoga ke depan Perkumpulan AQL dapat meluaskan program nya ke daeah-daerah yang mengalami krisis air bersih," kata UBN. 

Baca juga: Sosok Perempuan Hebat di Balik Tumbangnya Tiran dan Singgasana Firaun

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan potensi kekeringan dan kesulitan air bersih di Bandung Raya pada musim kemarau yang tengah berlangsung. Puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus. 

BMKG juga menyampaikan, musim kemarau tahun 2023 akan lebih kering dibandingkan dengan kondisi yang ada. Masyarakat diimbau mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada musim kemarau, seperti kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, termasuk menjaga diri dari paparan ultraviolet. 

BMKG sebelumnya juga telah mengimbau masyarakat untuk menampung air hujan sebelum memasuki musim kemarau. Tujuannya agar masyarakat tak kekurangan air ketika kemarau tiba.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement