REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Jumlah karyawan di sektor akomodasi dan layanan makanan di Arab Saudi, yang tunduk terhadap aturan dan peraturan asuransi sosial Saudi, telah mencapai 694 ribu orang pada akhir kuartal pertama tahun 2023.
Dari total jumlah itu, dilansir Saudi Gazette pada Senin (21/8/2023), ada sebanyak 78 persen tenaga kerja asing yang berada di lapangan. Bidang pekerjaan mereka meliputi restoran, hotel dan apartemen berperabotan.
Adapun jumlah tenaga kerja asing di sektor jasa akomodasi dan perhotelan tersebut, yaitu mencapai 543 ribu tenaga kerja. Sedangkan jumlah tenaga kerja Saudi yakni sekitar 151 ribu orang.
Jumlah pekerja wanita yang bekerja di sektor perhotelan, sekitar 78 ribu orang. Jika dipersentasekan, maka ada sekitar 11 persen pekerja atau karyawan wanita dari total keseluruhan karyawan. Wanita Saudi memperoleh persentase tertinggi di sektor perhotelan dengan 92 persen dengan jumlah mencapai 72 ribu pekerja, dibandingkan 5.793 pekerja wanita asing di sektor perhotelan.
Sedangkan jumlah tenaga kerja laki-laki di sektor tersebut mencapai 616 ribu tenaga kerja. Tenaga kerja asing merupakan jumlah tertinggi sebanyak 537 ribu tenaga kerja, berbanding 78 ribu tenaga kerja Saudi.
Dalam hal wilayah Arab Saudi, wilayah Riyadh menempati urutan teratas dengan 35 persen. Jumlah pekerja di sektor tersebut di Riyadh mencapai sekitar 226 ribu pekerja, diikuti oleh wilayah Makkah dengan 175 ribu pekerja, kemudian wilayah Al-Sharqiyah dengan 110,77 ribu tenaga kerja.
Kini di Arab Saudi, tingkat keseluruhan partisipasi pasar tenaga kerja perempuan menjadi 36 persen. Peningkatan signifikan dalam kontribusi terhadap perekonomian negara yang dibuat oleh perempuan, meningkat dari 27,6 persen pada kuartal keempat tahun 2021 menjadi 30,4 persen pada kuartal keempat tahun 2022.
Jumlah dokumen wirausaha yang dikeluarkan untuk perempuan meningkat drastis pada tahun 2021. Meningkat menjadi 961.189 dari hanya 7.997 pada 2019. Perempuan diizinkan untuk mendaftar sebagai wiraswasta pada 2018.
Salah satu tujuan utama Visi 2030 Arab Saudi adalah meningkatkan partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja. Dalam beberapa tahun terakhir, perempuan Arab Saudi diberi kesempatan untuk terlibat dalam berbagai sektor publik dan swasta, termasuk industri hukum dan militer, yang sebelumnya didominasi laki-laki.
Pekerjaan baru juga diciptakan untuk memberi perempuan peran utama dalam Presidensi Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebagai asisten presiden, wakil sekretaris perempuan untuk presiden, dan asisten wakil sekretaris dalam berbagai disiplin ilmu pembangunan.