REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada tahun 2023 ini perguruan tinggi negeri menggunakan berbagai metode untuk merekrut mahasiswa baru. Diantaranya melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan seleksi mandiri oleh PTN.
Salah satu kisah inspiratif penerimaan mahasiswa tahun ini adalah seorang calon mahasiswa bernama Asgafahrizki Aulia Fatoni yang diterima di 5 (lima) perguruan tinggi negeri melalui berbagai jalur penerimaan perguruan tinggi.
Sosok itu adalah Asgafahrizki Aulia Fatoni yang biasa dipanggil Are kelahiran Jakarta, putra kedua dari pasangan suami istri pegawai Kementerian Dalam Negeri. Are lulusan SMAN 48 Jakarta, juga seorang hafidz Al-Qur'an 30 juz alumni Pondok Pesantren Hafidz Internasional Daarul Qur'an Cipondoh Tangerang, asuhan Ustadz Yusuf Mansur. Are mengikuti Wisuda Tahfidz Nasional (WTN) 30 juz pada 2 tahun lalu pada saat masih di kelas 10 atau kelas 1 SMA.
Kakaknya Are juga sama. Namanya Alafascadieno Akbar Fatoni atau biasa dipanggil Adien. Adien yang juga hafidz 30 juz adalah alumni Pondok Pesantren Tahfidz Internasional Darul Qur'an Cipondoh Tangerang. Tahun lalu diterima seleksi di Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Adien juga diterima tanpa tes di Arsitektur Lanscap Institutut Tekhnologi Sumatera (ITERA), perguruan tinggi negeri di Lampung.
Saat ditanya pengalamannya, Are menjelaskan, dirinya diterima di 5 perguruan tinggi negeri dan 4 diantaranya adalah Fakultas Kedokteran. Hal ini disampaikan Are Saat dijumpai di salah satu kampus (19/7/2023).
Kelima perguruan tinggi tersebut yaitu Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair)