REPUBLIKA.CO.ID, HARYANA -- Minggu terakhir, Nuh, sebuah kota kecil miskin di negara bagian utara Haryana, India telah menjadi timbunan batu dan puing setelah pihak berwenang menghancurkan ratusan rumah dan toko dengan buldoser. Menurut sensus India 2011, banyak bangunan yang hancur adalah milik umat Islam.
Umat Islam merupakan 77 persen dari populasi lokal distrik tersebut. Seperti dilansir Time pada Sabtu (12/08/2023), penghancuran dilakukan setelah bentrokan sengit antara umat Hindu dan Muslim pada 31 Juli dan berlanjut selama tiga hari, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai beberapa lainnya.
Mereka mulai ketika penduduk Muslim Nuh mulai melempari batu ke kelompok Hindu garis keras yang melewati kota selama prosesi keagamaan, dipicu oleh desas-desus bahwa seorang warga Hindu yang terkenal akan hadir. Situasi meningkat menjadi kerusuhan jalanan, dengan massa yang marah dari kedua komunitas merusak properti dan membakar mobil sebelum pihak berwenang turun tangan.
Kelompok masyarakat sipil mengatakan penghancuran di Nuh hanyalah salah satu contoh di antara banyak bagaimana buldoser telah menjadi alat ekstra-yudisial utama yang digunakan oleh politisi dari Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu yang berkuasa untuk menghancurkan rumah, bisnis, dan tempat ibadah ribuan umat Islam.
Buldoser adalah cara BJP untuk mengelak dari hukum dan institusi demi mewujudkan tujuan (nasionalis-Hindu),” kata Ali Khan Mahmudabad, seorang ilmuwan politik di Universitas Ashoka di Delhi.
Di banyak negara bagian yang diatur oleh BJP...