Rabu 26 Jul 2023 15:04 WIB

Kiai Muhyiddin: Pembakaran Alquran karena Banyak Keluarga Muslim Sukses di Eropa

Menurutnya, Uni Eropa berusaha memblokir laju perkembangan umat Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Jerman
Foto:

Ia menerangkan wali kota London adalah seorang Muslim dan beberapa wali kota lainnya di sekitar London juga Muslim. Kakek-nenek atau ayah-ibu mereka dulunya imigran, kemudian memiliki anak keturunan.

"Anak-anak mereka (keluarga Muslim) menempuh pendidikan tinggi dan sekarang sudah sangat tinggi pendidikannya, jadi umat Islam terus berkembang dengan pesat, rumah-rumah ibadah yang dijual terus dibeli oleh umat Islam bukan oleh Yahudi," ujar Kiai Muhyiddin.

Menurutnya, Uni Eropa berusaha memblokir atau menahan laju dari perkembangan umat Islam yang sangat signifikan. Maju dan suksesnya umat Islam di Eropa karena keluarga Muslim mendidik anak-anak mereka dengan baik. Sehingga anak-anak Muslim terhindar dari kasus sosial, kasus obat-obatan terlarang, perzinahan, dan lain sebagainya.

"Karena umat Islam itu sangat disiplin terutama dalam pendidikan anak-anak dan keluarganya, sehingga kita tahu terjadi proses islamisasi di Eropa, itu sangat menguntungkan bagi umat Islam," jelas Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Kiai Muhyiddin mengungkapkan faktor banyaknya keluarga Muslim yang sukses di Eropa itu bisa disimpulkan menjadi pemicu utama Islamofobia. Kemudian, dihidupkan kembali dengan cara membakar Alquran. Padahal atas nama kebebasan berekspresi, tidak seharusnya membakar kitab suci agama lain.

Seharusnya Swedia dan Denmark...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement