REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Paus Fransiskus menyerukan kepada Israel dan Palestina untuk melanjutkan dialog guna membuka jalan rekonsiliasi dan perdamaian, Ahad (9/7/2023).
“Dengan penuh kesedihan, saya mendapat kabar bahwa darah telah tumpah di Tanah Suci. Saya berharap para pemimpin Israel dan Palestina dapat melanjutkan dialog langsung untuk mengakhiri spiral kekerasan dan membuka jalan rekonsiliasi dan perdamaian,” ujar Paus dalam pidatonya kepada warga di Lapangan Santo Petrus Vatikan.
Pada Senin lalu, pasukan Israel melancarkan serangan terbesar mereka dalam lebih dari 20 tahun di Jenin, termasuk di kamp pengungsi di sana. Serangan tersebut telah menewaskan 12 warga Palestina termasuk lima anak-anak, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina.
Paus Fransiskus juga menyampaikan terima kasihnya kepada LSM yang bekerja untuk menyelamatkan nyawa para migran di Mediterania.
Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan telah meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mencabut kecamannya terhadap pasukan Israel yang menggunakan kekuatan berlebihan dan melukai warga sipil selama serangan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat. Guterres geram dengan serangan udara Israel di Jenin dan bahaya yang ditimbulkan terhadap penduduk sipil.
Pada Kamis (6/7/2023), Gutteres mengatakan, serangan itu telah menyebabkan lebih dari 100 warga sipil terluka, merusak sekolah dan rumah sakit. Serangan Israel juga mengganggu saluran air dan jaringan listrik.