REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Akhlak Nabi Muhammad SAW adalah mukjizat yang patut diteladan oleh segenap umat Islam.
Bahkan tak sedikit orang-orang yang hidup di zaman Nabi Muhammad SAW memeluk Islam tanpa terlebih dahulu mengenal Alquran, melainkan hanya melihat akhlak Rasulullah SAW.
“Orang banyak masuk Islam karena perilaku Nabi. Kadang kala tidak melihat Alquran, tapi melihat perilaku Nabi (mereka percaya dengan Islam),” kata pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Quran dan Dewan Penasihat Pondok Pesantren Dar Al Tauhid di Arjawinangun, Cirebon, KH Ahsin Sakho dalam kajian live streaming dikutip Republika.co.id, Jumat (7/7/2023).
Beliau menjelaskan, Rasulullah SAW selalu mencontohkan hal-hal baik kepada setiap orang. Bukan hanya kepada orang Muslim, melainkan kepada seluruh kaum. Bahkan ke binatang pun, kata beliau, Nabi begitu lembutnya.
KH Ahsin pun mengajak kepada setiap Muslim untuk berbicara dengan lembut, rendah, dan pelan. Berbicara penuh dengan kesadaran dan percaya diri.
Berbicara dengan perkataan yang baik, mengandung kebaikan, dan berisi hikmah. Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرًا أو ليصْمُت، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليُكْرِم جارَه، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضَيْفَه
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū': "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam; siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tetangganya; dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya!"
Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Kiai Ahsin pun menyinggung kondisi maraknya kaum-kaum yang melabelkan diri sebagai kaum jihadis dengan aksi teror yang sering disebar. Menurut beliau, apa yang dilakukan kaum jihadis tersebut jauh dari apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Sebab, beliau menjelaskan, Nabi tidak pernah membunuh orang lain hanya karena berbeda.
Maka demikian, beliau pun menekankan bahwa seyogianya umat Muslim mengisi hati dan pikiran dengan hal-hal yang baik.
Sebab hati menurut beliau laksana wadah, jika wadahnya terisi dengan sesuatu yang baik, maka yang keluar hanyalah hal yang baik-baik pula.
“Hati itu laksana wadah, kalau wadahnya itu berisi kopi maka yang keluar adalah kopi. Semua ayat suci Alquran, itu bagus sekali, karena berasal dari Yang Suci. Hadits semuanya bagus, karena berasal dari orang yang suci,” kata Kiai Ahsin.