Kamis 06 Jul 2023 09:41 WIB

Pakai Jilbab di Toilet, Kisah Mualaf Jepang Tiga Tahun Terakhir Sembunyikan Keimanan

Sebagai orang Jepang, dia merasa sulit menyesuaikan diri dengan masyarakat Islam.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Muslimah. Pakai Jilbab di Toilet, Kisah Mualaf Jepang Tiga Tahun Terakhir Sembunyikan Keimanan
Foto:

Orang tuanya adalah penganut agama yang taat. Wanita itu sendiri rajin beribadah ke gereja setiap Ahad sejak kecil. Ayahnya berdoa sebelum makan atau sebelum tidur.

“Agama orang tua adalah bagian dari kehidupan sehari-hari saya secara alami, seperti mengonsumsi makanan,” kata dia

Wanita itu terdaftar di akademi yang berafiliasi dengan agama sebelumnya ketika dia mencapai usia sekolah menengah atas. Di sekolah, dia mempelajari ketuhanan dalam agamanya, tetapi terdengar canggung di telinga gadis itu.

Pertama kali bersentuhan dengan Islam pada saat itu, dia sadar bahwa Tuhan di agamanya adalah salah satu nabi dalam Islam. Dia merasa lebih nyaman dengan gagasan itu. Dia tidak menceritakan kepada siapa pun di sekitarnya bahwa dia telah membeli Alquran edisi Jepang.

Sebagai pelengkap buku teks sejarah dunia yang memuat penjelasan sederhana tentang bagaimana caranya sholat, dia berdoa di sudut kamarnya dengan hanya mengikuti ilustrasi materi sebelum pergi ke sekolah.

Suatu hari, ibunya memergokinya saat sedang sholat. Ibunya bertanya, "Apakah kamu tertarik dengan Islam?” Matanya tampaknya mencerminkan rasa kesedihan.

Gadis itu meninggalkan sholat. Salinan Alquran terjemahan, yang disembunyikan begitu lama, dibuang bersama sampah. Dia melakukan ini agar tidak menyakiti orang tuanya. Dan dia mulai menjaga jarak dari Islam.

Semua frasa dalam Alquran, seperti penciptaan langit dan bumi...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement