Sabtu 17 Jun 2023 18:30 WIB

Panji Gumilang Bisa Kafir Jika Terbukti Ragukan Alquran Sesuai dengan Fatwa MUI 2017?

Umat Islam dilarang untuk meragukan kitab suci Alquran

Rep: Muhyiddin, Mabruroh, Arie Lukihardianti, Lilis Sri Handayan/ Red: Nashih Nashrullah
Pimpinan Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang meminta kepada pihak kepolisian untuk berjaga di luar pembatas. Dia menjamin massa Alzaytun tidak akan bertindak anarkis,Kamis (15/6/2023).
Foto:

Sebelumnya, sebuah video pernyataan Panji Gumilang viral di Tiktok. Panji mengungkapkan Alquran bukan kalam Allah melainkan hanya wahyu yang dituliskan Nabi Muhammad yang berbahasa Arab. Jika Allah hanya memahami bahasa Arab, maka doa yang bukan bahasa Arab tidak akan dimengerti Allah SWT.

"Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu, nah kalau Allah berbahasa Arab susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. Prewek gak ngerti, Gusti Allah gak ngerti kalau (bahasa selain Arab). Artinya bacalah semua itu," kata Panji Gumilang dikutip dari video yang dibagikan akun TikTok @herypatoeng.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengatakan MUI sudah berupaya melakukan investigasi dengan masyarakat setempat tentang apa yang diajarkan di Pesantren Al Zaytun.

Kami melihat beberapa statement-nya, misalnya tentang wanita menjadi imam sholat atau khotib sholat Jumat itu sudah melampaui batas. Apalagi kalau meragukan kebenaran kebenaran Alquran, meragukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam itu jelas merupakan akidah yang tidak bisa dibenarkan," kata Gus Fahrur kepada Republika.co.id, Rabu (14/6/2023).

elain itu, Gus Fahrur juga mengaku telah banyak mendengar pernyataan kontroversial Panji Gumilang lainnya yang viral di media. 

"Saya mendengar di media yang banyak sekali ujaran-ujaran dari Panji Gumelang pemimpin Al Zaytun yang sangat kontroversial," ucapnya. 

Karena itu, Gus Fahrur pun mengimbau kepada masyarakat Muslim Indonesia berhati-hati dan selektif dalam memilih lembaga pendidikan. 

"Hendaknya kita meneliti akidah yang diajarkan dan juga pemikiran-pemikiran yang diajarkan karena ternyata tidak semua pesantren itu sama seperti pada masa zaman dahulu," kata Gus Fahrur yang juga merupakan Ketua PBNU ini. 

Baca juga: Bahtsul Masail NU Jabar Hukumi Haram Nyanyikan Lagu Havenu Shalom Alaichem

Pada Kamis (15/6/2023) kemarin, massa dari Forum Indramayu Menggugat menggalar aksi unjuk rasa di depan Ma’had Al-Zaytun, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.  

Berdasarkan pantauan Republika, seratusan massa datang sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka langsung dihadang barisan polisi, pada jarak sekitar 20 meter dari depan Ma’had Al-Zaytun. 

Sejumlah perwakilan massa sempat berorasi dari atas mobil. Mereka kemudian merangsek dan berusaha menembus barisan polisi agar bisa mendekat ke area Ma’had Alzaytun. 

Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan. Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, bahkan turun langsung bersama-sama personilnya menahan massa yang terus berusaha memaksa untuk mendekati Ma’had Alzaytun. 

Beruntung, aksi saling dorong...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement