Senin 20 May 2024 15:58 WIB

392 Jamaah Haji Bergeser ke Makkah, Kadaker Minta Jamaah Selalu Pakai Gelang 

Jamaah haji yang ke Madinah singgah dulu di Bir Ali.

Jamaah haji Indonesia bersiap bergeser ke Makkah
Foto: Kemenag
Jamaah haji Indonesia bersiap bergeser ke Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhyiddin dari Makkah, Arab Saudi

 

Baca Juga

Delapan kelompok terbang (kloter) calon jamaah haji (Calhaj) Indonesia yang datang lebih dulu di Madinah mulai bergeser ke Makkah pada Senin (20/5/2024) hari ini. Rombongan jamaah kloter pertama akan tiba di Hotel Al-Ghadeer, Makkah pada Senin (20/5/2024) sekitar pukul 12.00 WAS dengan jumlah 392 orang. 

Kepala Daker Makkah, Kholilurrahman meminta kepada calhaj Indonesia untuk selalu memakai gelang saat melaksanakan ibadah di Tanah Suci Makkah. Sehingga, petugas dapat dengan mudah melayani calhaj yang sakit atau terpisah dari rombongannya. 

"Jamaah jangan lupa selalu menggunakan gelang jamaah haji, karena dalam gelang itu akan nampak nama jamaah, kemudian nama kloternya nama paspornya, itu sangat memudahkan petugas untuk membantu melayani jamaah ketika jamaah itu tiba tiba sakit, pingsan, atau terpisah rombongan kesasar tidak tahu tempat tinggalnya," ujar Kholilurrahman di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, Senin (20/5/2024).  

Selanjutnya, dia juga mengimbau kepada calon jamaah haji Indonesia agar selalu bertanya kepada petugas jika lupa akan tempat tinggalnya. Ketika tiba di Makkah, kata dia, calhaj Indonesia juga harus memastikan untuk mendapatkan kartu hotel. 

"Kalau nanti jamaah terpisah rombongan tersesat, nanti tunjukkan kartu hotel itu kepada petugas, sehingga petugas mudah mengantarkan jamaah sampai ke sektornya, ke kantornya,  ke hotelnya dan ke kamarnya," ucap Kholilurrahman. 

Dia menuturkan, cuaca di Makkah sendiri saat ini sudah panas. Bahkan, menurut dia, pada saat puncak haji nanti cuacanya bisa mencapai 50° celsius. Karena itu, dia juga mengimbau kepada calhaj Indonesia untuk menghindari paparan terik matahari secara langsung. 

"Jamaah haji kita sebaiknya beribadah di hotel atau di masjid atau mushalla yang ada di hotel, terutama jamaah yang lansia yang risiko tinggi agar tidak memaksakan diri untuk melaksanakan sholat di Masjidil Haram," ucap dia. 

Dia mengatakan, jamaah yang sehat dan kuat bisa melaksanakan ibadah di Masjidil Haram. Namun, dia tetap menyarankan agar tetap membawa payung dan membawa air minum. 

"Jangan sampai dehidrasi, karena banyak kasus jamaah yang sakit karena dehidrasi ketika di Masjidil Haram, lupa membawa payung, lupa membawa air," kata Khalilurrahman. 

Demikian pula ketika nanti jamaag melaksanakan sholat di Masjidil Haram, juga diimbau agar tidak menitipkan sandal atau sepatunya di area Masjidil Haram. 

"Sandal atau sepatu yang dibawa itu jangan ditinggal, jangan dititipkan di loker-loker penitipan di area Masjidil Haram karena masuknya dan keluarnya akan berbeda. Masuknya dari pintu King Fahd nanti keluarnya akan berbeda," jelas dia. 

"Oleh karena itu, saran saya jika menggunakan sandal pasukan sandal dalam kantong plastik, masukkan tas dan dibawa, jangan ditinggal kemudian," ujar Khalilurrahman. 

Yang tidak kalah penting, dia juga mengimbau kepada calhaj Indonesia agar selalu waspada ketika beribadah ke Masjidil Haram, serta tidak membawa perhiasan. "Jangan membawa perhiasan khawatir ada tindakan kriminal atau pencopetan yang terjadi di area Masjidil Haram," ucap dia. 

Ketika akan beribadah ke Masjidil Haram, Khalilurrahman juga menyarankan kepada calhaj Indonesia untuk tidak berangkat sendirian, melainkan berkelompok. 

"Ketika mereka berangkat 10 orang, maka pulang pun harus 10 orang. Ketika mereka berkelompok lima orang, pulang pun 5 orang, jangan sendiri-sendiri. Pastikan mereka berangkat bareng, pulang pun bareng," kata dia. 

Setelah calhaj Indonesia sampai ke hotel, tambah dia, calhaj Indonesia juga tidak boleh memasak dengan alat yang bisa berpotensi menimbulkan kebakaran. 

"Jadi kalau seandainya memasak, itu supaya alat masak air itu yang otomatis. Dan pastikan ketika mereka akan sholat ke Masjidil Haram, semua alat masak tersebut agar dipastikan mati dulu, sehingga tidak terjadi kebakaran seperti tahun-tahun yang lalu. Karena lalai ditinggal untuk sholat, kemudian magicom-nya meledak kebakaran," jelas dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement