Rabu 14 Jun 2023 04:46 WIB

Pelajaran dari Mamma Rosy dan Restoran Lain yang Sediakan Daging Babi

Pihak Mamma Rosy telah meminta maaf telah suguhkan daging babi ke konsumen.

Rep: Mabruroh / Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Pelajaran dari Mamma Rosy dan Restoran Lain yang Sediakan Daging Babi. Foto:  Ilustrasi daging babi.
Foto:

Sementara untuk pihak restoran, Aisha Maharani meminta restoran Indonesia untuk mencontoh restoran-restoran di Malaysia dan Singapura. Karena menurutnya, restoran di kedua negara tetangga itu dengan tegas akan melarang pengunjung Muslim untuk makan di restorannya apabila restoran tersebut memang tidak memiliki sertifikat halal atau menyajikan menu makanan yang tidak halal.

"Perbedaan antara pelaku usaha di Indonesia dengan di Malaysia dan Singapura, kalau di sana itu kalau kita pakai hijab dan kerudung terus masuk ke restoran yang belum bersertifikat halal itu diusir," kata Aisha menceritakan pengalamannya seraya menanggapi pemberitaan restoran Mamma Rosy.

Sedangkan di Indonesia kata dia, 11-12 antara pelanggan dan pelaku usaha, di mana pelaku usaha hanya memperdulikan pendapatannya, tidak peduli konsumennya Muslim atau bukan, sedangkan konsumen pun abai, tidak mengecek sertifikat kehalalannya dan hanya mengikuti fomo semata.

"Seharusnya pelaku usaha mencontoh seperti di Malaysia dan Singapura, kalau ada konsumen yang berjilbab masuk ke resto non halal ya jangan diterima, jadi ini yang harus ditingkatkan," ujar Aisha dalam live video di akun instagramnya, Selasa (13/6/2023).

Saat ditanyakan pendapatnya mengenai pentingnya pembagian gerai makanan halal dan non halal di pusat-pusat perbelanjaan, menurutnya semua itu kembali lagi kepada regulasi. 

"Itu kembali lagi ke regulasinya, ini saya juga belum matang banget regulasi halal sekarang itu masih kewajiban bersertifikat halal saja tapi untuk display dan lain-lain masih belum, ya tapi Insya Allah kita perjuangkan bersama," kata dia.

Ditambah lagi 80 persen lebih penduduk Indonesia adalah Muslim, maka menurutnya sangat penting untuk menegakkan sertifikasi halal bagi sebuah rumah makan.

"Di Indonesia 80 persen lebih Muslim jadi harus mengakomodir, jadi sertifikasi halal ini kewajiban, siapa yang mewajibkan? Ya harus Presiden kita," kata dia.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement