Selasa 13 Jun 2023 13:23 WIB

Gawat! Israel Berencana Membagi Masjid Al Aqsa untuk Yahudi, Palestina Prihatin

Israel memaksakan kendali atas Yerusalem.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina menghadiri perayaan hari raya Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, (21/4/2023). Gawat! Israel Berencana Membagi Masjid Al Aqsa untuk Yahudi, Palestina Prihatin
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Warga Palestina menghadiri perayaan hari raya Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, (21/4/2023). Gawat! Israel Berencana Membagi Masjid Al Aqsa untuk Yahudi, Palestina Prihatin

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Warga Palestina menyampaikan rasa prihatin atas rancangan undang-undang (RUU) yang sedang dibahas di Parlemen Israel berisi rencana membagi Masjid Al Aqsa. Palestina juga meminta dukungan dari Turki, Malaysia, Indonesia dan Mesir untuk mencegah undang-undang tersebut diterapkan.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh memperingatkan otoritas Israel agar tidak mengajukan RUU tersebut. RUU itu diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi ke Knesset (parlemen) dalam beberapa hari mendatang. Pernyataannya itu disampaikan pada awal sidang Kabinet di Ramallah.

Baca Juga

"Langkah ini akan menghasilkan kemarahan yang luar biasa, yang konsekuensinya tidak dapat diprediksi karena kesucian dan nilai religius Masjid Al-Aqsa bagi rakyat Palestina, Arab dan Muslim," ujar dia, dikutip di Arab News, Selasa (13/6/2023).

Dia lantas menyerukan negara Arab, Islam dan internasional agar bergerak dan tidak hanya mengecam, bahkan jika memungkinkan menjatuhkan sanksi kepada Israel yang akan mencegah perubahan apa pun pada Masjid Al Aqsa. Segala upaya dinilai perlu untuk menghentikan pelanggaran apa pun terhadap situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem ini.

Berdasarkan informasi yang beredar, RUU ini diajukan sebagai upaya membagi Masjid Al Aqsa antara Muslim dan Yahudi. Halevi telah mengusulkan untuk mengalokasikan area yang terbentang dari halaman Dome of the Rock hingga ujung perbatasan utara Masjid Al Aqsa untuk orang-orang Yahudi.

Warga Palestina khawatir rencana tersebut merupakan awal dari proyek besar dan berbahaya lainnya. Ini akan mengubah konflik politik Palestina-Israel menjadi perang agama sekaligus menyebabkan meluasnya kekerasan di wilayah Palestina.

Palestina dan Yordania, yang memiliki tempat suci Islam dan Kristen, menentang campur tangan atau perubahan apa pun oleh otoritas Israel di dalam Masjid Al Aqsa. Penasihat presiden untuk urusan Yerusalem Ahmed Al-Ruwaidi mengecam rencana tersebut sebagai upaya Israel memaksakan kendali atas Yerusalem, serta mencaplok Yerusalem Timur sebagai bagian dari Israel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement