Rabu 07 Jun 2023 15:57 WIB

Yang Harus Dilakukan Pedagang Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Banyak orang akan memburu hewan kurban untuk merayakan Idul Adha.

Pedagang dan peternak sapi melakukan tawar menawar harga di Pasar Hewan Kandangan, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (30/5/2023). Banyaknya pedagang dari Bojonegoro, Magetan, Madiun, dan Sragen yang mendatangi pasar hewan tersebut untuk membeli sapi dan dijual lagi sebagai hewan kurban menyebabkan harga sapi naik, seperti sapi dengan bobot 200 kilogram harganya kini meningkat dari Rp18 juta menjadi Rp20 juta per ekor.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pedagang dan peternak sapi melakukan tawar menawar harga di Pasar Hewan Kandangan, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (30/5/2023). Banyaknya pedagang dari Bojonegoro, Magetan, Madiun, dan Sragen yang mendatangi pasar hewan tersebut untuk membeli sapi dan dijual lagi sebagai hewan kurban menyebabkan harga sapi naik, seperti sapi dengan bobot 200 kilogram harganya kini meningkat dari Rp18 juta menjadi Rp20 juta per ekor.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Sumatra Selatan, Ratu Dewa mengimbau penjual hewan kurban untuk menjaga kebersihan.

"Saya telah meminta membuat surat edaran kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Palembang untuk para pedagang hewan kurban memperhatikan kebersihan tempatnya agar tidak menimbulkan limbah kepada masyarakat," kata Ratu Dewa saat diwawancarai di Palembang, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga

Kemudian, ia juga meminta DLHK Kota Palembang agar melakukan pemantauan ke tempat-tempat penjualan hewan kurban dengan tujuannya agar kotoran-kotoran hewan kurban tersebut tidak mengotori tempat.

"Menjelang Idul Adha, DLHK Palembang juga akan melakukan pemantauan ke tempat penjualan hewan kurban dan tujuannya agar kotoran-kotoran hewan kurban tersebut tidak mengotori tempat," ujarnya.

Selain itu, Pemkot Palembang juga memantau penjualan hewan kurban agar terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Idul Adha 1444 Hijriyah.

"Saya juga meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) agar memantau hewan kurban yang masuk ke Kota Palembang agar dapat mengetahui keberadaannya. Jangan sampai membawa hewan ternak yang sakit," kata Dewa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palembang Sayuti mengimbau penjual hewan kurban agar tidak memasukkan hewan ternak dari daerah yang masih ada temuan kasus PMK dan masyarakat agar membeli hewan kurban dari distributor yang ada di kota ini untuk mencegah ada penularan penyakit PMK dari luar kota.

"Pemotongan sapi pada saat Idul Adha cukup banyak, yakni 4.000 hingga 5.000 ekor dari pengalaman tahun sebelumnya, artinya ini cukup banyak kalau cari di Palembang, insya Allah tersedia. Selain itu, untuk mencegah penularan penyakit PMK dari luar kota," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement