Rabu 31 May 2023 10:32 WIB

Marak Kampanye LGBT, Kemenag Ajak Ormas dan Dai Jaga Anak-Anak

Kampanye LGBT semakin marak di Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Marak Kampanye LGBT, Kemenag Ajak Ormas dan Dai Jaga Anak-Anak. Foto: Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.
Foto: Dok. Bimas Islam
Marak Kampanye LGBT, Kemenag Ajak Ormas dan Dai Jaga Anak-Anak. Foto: Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) semakin berani untuk berkampanye di Indonesia. Bahkan, beberapa waktu lalu, ada sekelompok orang yang menggelar aksi sembari membentangkan bendera pelangi dan mendukung LGBT di kawasan Monas Jakarta.

Karena itu, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Prof Kamaruddin Amin mengajak kepada ormas Islam maupun para dai untuk melindungi anak-anak, sehingga tidak terpapar LGBT. Dalam setiap dakwahnya, para dai bisa menyampaikan bahaya tentang dosa dari penyimpangan seksual tersebut.

Baca Juga

"Ormas-ormas Islam, para dai, ya kita semua juga harus bersama-sama untuk menjaga anak-anak kita jangan sampai terkontaminasi oleh perilaku-perilaku seperti ini (LGBT)," ujar Prof Kamaruddin saat ditemui dalam acara "Peta Moderasi Beragama di Kelompok Media" yang digelar Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag di Jakarta, Selasa (30/4/5/2023).

Dia menuturkan, LGBT memang sudah menjadi fenomena global yang harus diantisipasi oleh semua pihak. Karena, menurut dia, baik di negara-negara Eropa maupun Amerika, bendera LGBT sudah mulai banyak berkibar.

"Karena di negara-negara Eropa, Amerika, khususnya saya kira, kita lihat trennya cukup siginifikan, di mana-mana kira lihat. Saya baru pulang dari Eropa kemarin, waduh di Amerika juga bendera pelangi di mana-mana sudah. Dan ini karena terpengaruh globalisasi, media sosial. Itu sangat dengan mudah bisa menembus anak-anak kita," ucap Prof Kamaruddin.

Karena itu, menurut dia, harus ada upaya serius dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia untuk membendung kampanye LGBT. Apalagi, kampanye LGBT sekarang ini juga sudah banyak disampaikan melalui film-film Barat.

"Nah tentu membendung film-film seperti itu hampir mustahil, karena orang bisa ngaksesnya di mana saja. Orang bisa ngakses Netflix, bisa medium-medium yang lain," kata Prof Kamaruddin.

Maka, yambah dia, hal yang bisa dilakukan untuk membendung LGBT hanya lah dengan memperkuat pertahanan mental dan spiritual generasi muda. Tentu saja, hal ini juga membutuhkan peran ormas Islam dan para dai.

"Jadi caranya adalah memperkuat pertahanan mental, spritual, anak-anak kita supaya tidak terpengaruh, karena tentu dampaknya saya kira pasti tidak bagus lah untuk Indonesia dan untuk umat beragama khususnya," jelas dia.

Sebelumnya, aksi penyampaian pendapat dilakukan oleh kaum perempuan dengan tema 'Women's March 2023' di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu (20/5/2023). Dalam aksi ini, kedapatan sampai mengibarkan bendera pelangi sebagai simbol dukungan kaum LGBT. Aksi itu pun viral di berbagai kanal media sosial dan menuai kecaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement