Jumat 19 May 2023 22:08 WIB

MUI Ajak Segenap Elemen Bangsa Sambut Pemilu 2024 dengan Semangat Bersatu

MUI mengingatkan kontestasi Pemilu 2024 harus disikapi dengan persatuan

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah tokoh nasional dan segenap pimpinan Majelis Ulama Indonesia berpose dalam Halal Bi Halal yang digelar MUI di Jakarta, Kamis (18/5/2023) malam.
Foto: Dok Istimewa
Sejumlah tokoh nasional dan segenap pimpinan Majelis Ulama Indonesia berpose dalam Halal Bi Halal yang digelar MUI di Jakarta, Kamis (18/5/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, mengatakan Halal Bi Halal merupakan wadah yang bisa dijadikan untuk membangun kemaslahatan bangsa. Halal Bi Halal telah menjadi tradisi yang turun temurun dari para pendiri bangsa. 

Dalam kegiatan Halal Bi Halal 1444 H bertajuk “Merajut Solidaritas Umat untuk Membangun Bangsa” yang diselenggarakan MUI di Jakarta pada Kamis (18/5/2023) malam, Kiai Marsudi mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan MUI ini merupakan bagian untuk meneruskan spirit dan membangun solidaritas kebangsaan. 

Baca Juga

"Malam ini kami mengundang seluruh elemen bangsa, agama, hingga politik untuk berkumpul dan bersilaturahim," kata Kiai Marsudi di Jakarta pada Kamis (18/5/2023) malam, dilansir dari laman MUI Digital. 

Dia menyampaikan, silaturahim adalah suatu nilai yang terkandung dalam ajaran Islam. Melakukan silaturahim sangat penting, sebab mampu mengobati riuh persaingan yang ada. 

Kiai Marsudi juga mengingatkan terkait pentingnya menjaga kerukunan dalam menyambut tahun politik.  

"Jangan sampai pesta demokrasi yang dilangsungkan 2024 nanti, justru menimbulkan retaknya hubungan dengan sesama," ujar Kiai Marsudi. 

Wakil Ketua Umum MUI ini mendorong agar perhelatan politik tersebut disambut dengan gembira, penuh semangat, dan persaingan yang sehat. 

“Silaturahim jadi wadah mengobati penyakit kesalahpahaman, terlebih karena mulai terasa suasana politik di negeri ini,” jelas Kiai Marsudi. 

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Halal bi Halal MUI, KH Muhammad Cholil Nafis menyampaikan kepada seluruh tamu undangan yang hadir bahwa halal bi halal ini diharapkan mampu memperkuat soliditas dan solidaritas persatuan bangsa menjelang tahun politik pada 2024 mendatang. 

“Kita harapkan pertemuan malam hari ini adalah dari hati ke hati, anak-anak bangsa, tokoh-tokoh bangsa,” ujar Kiai Cholil.

Pada akhir pidato sambutannya, Kiai Cholil berharap halal bi halal yang diselenggarakan dapat menyatukan visi, yaitu visi kesatuan bangsa. 

Kiai Cholil optimis halal bi halal bisa mempererat persatuan dan kesatuan umat di tengah panasnya konstelasi dan dinamika politik.  

Dia menilai hajatan pemilu selama ini kerap membelah persatuan umat. Karena itu, kegiatan halal bi halal ini menjadi penting untuk dilaksanakan. 

“Kontelasi politik terus bergerak dan menghangat, kita melihat bagaimana persaingan calon, kita ingin persaingan itu dalam bingkai memajukan umat dan bangsa,” ujar Kiai Cholil. 

Agenda Halal Bi Halal tersebut dihadiri komponen bangsa, mulai dari dewan pimpinan MUI, lembaga negara, ormas Islam, ormas umat beragama, pemimpin partai, tokoh agama, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju antara lain Menkopolhukam Mahfud MD, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Dubes Mesir, Malaysia, Palestina, dan tamu undangan lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement