Kamis 18 May 2023 15:47 WIB

Buya Anwar Juga Tolak Kedatangan Coldplay Sejalan dengan PA 212, Ini Alasannya   

Buya Anwar menilai image yang melekat di Coldplay kerap kampanyekan LGBT

Rep: Zahrotul Oktaviani, Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Buya Anwar Abbas menilai image yang melekat di Coldplay kerap kampanyekan LGBT
Foto:

Tidak hanya itu, kini beredar tiket-tiket yang dijual beberapa kali lipat di atas harga aslinya. 

Menurutnya, hal ini sudah tidak sehat dan tidak baik. Dia pun menyarankan agar uang yang ada dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih maslahat, bermanfaat dan lebih baik. 

"Menurut saya, kehadiran pemusik ini lebih besar mudharatnya daripada manfaatnya. Oleh karena itu saya tidak setuju," kata Buya Anwar Abbas.  

Sementara itu, Ketua MUI Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH M Cholil Nafis, meminta agar saat berlangsung konser Coldplay tidak ada yang kampanye LGBT. 

"Kebiasaan Coldplay mengibarkan bendera pelangi itu harus disepakati saat konser di Indonesia tidak mengibarkan (bendera pelangi) karena itu bermakna kampanye LGBT," kata dia. 

Kiai Cholil menegaskan, pihak event organizer (EO) atau promotor konser Coldplay harus memastikan agar tidak ada kampanye LGBT. Mereka harus mematuhinya agar tidak jadi masalah di kemudian hari.

Sebelumnya diberitakan, dalam hitungan dua jam, semua kategori tiket konser Coldplay di Jakarta terpantau sudah full booked dan beberapa di antaranya sold out. 

Sejumlah warganet dan akun jasa titip (jastip) tiket turut mengunggah tangkapan layar yang menunjukan pembaruan di situs web pembelian tiket. 

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Sementara itu, sejumlah warganet mengaku sedih karena mereka benar-benar sudah tidak bisa memesan tiket padahal situs prajual baru saja dibuka. 

Di lain pihak, Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak penyelenggaraan konser Coldplay yang direncanakan akan berlangsung pada November 2023. 

Menurut Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, grup band asal London itu bertentangan dengan agama dan nilai Pancasila sebab mendukung LGBT dan ateisme. 

 "Jelas kami dari PA 212 menolak konser Coldplay yang mendukung LGBT, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, dan Coldplay bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," kata Novel ketika dihubungi Republika.co.id pada Ahad (14/5/2023).      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement