“Misalkan Habib Bahar bin Smith itu keturunan nabi ke-37 walaupun beliau juga sempat mengaku keturunan ke-29. Tapi ternyata dalam Rabithah Alawiyah itu diakui sebagai habib ke-37,” jelas Guru Gembul.
Kemudian, Husein Jafar Al-Hadar atau akrab dipanggil Habib Ja'far adalah keturunan Nabi Muhammad SAW generasi ke-38. Lalu, Habib Rizieq Shihab itu keturunan ke-39. Sedangkan Habib Luthfi itu keturunan ke-38.
Sebagai contoh, Guru Gembul lalu membacakan pencatatan nasab Habib Rizieq berdasarakan Rabithah Alawiyah, yaitu:
- Fatimah Az Zahra AS binti Muhammad SAW.
- Al Husein AS bin Fatimah
- Ali Zainal Abidin AS bin Al Husein AS
- Muhammad al-Baqir AS bin Ali Zainal Abidin AS
- Jafar Ash Shadiq AS bin Muhammad Al Baqir
- Ali Uraidhi bin Ja’far
- Muhammad an Nagieb
- Isa Arrumi
- Ahmad Almuhajir
- Ubaidillah
- Alwi Alawiyyin
- Muhammad bin Alwi
- Alwi bin Muhammad
- Ali (Khali’ Qasam)
- Muhammad (Shohib Marbath)
- Ali bin Muhammad
- Muhammad (al-Faqih al-Muqoddam)
- Alwi (al-Ghayyur)
- Ali bin Alwi
- Muhammad (al-Mauladawilah)
- Abdurrahman (Assegaf)
- Syaikh Abubakar (as-Sakran)
- Ali (Shohib al-Wirid al-Sakran)
- Abdurrahman bin Ali
- Syahabuddin (al-Akbar)
- Abdurrahman (al-Qhodi)
- Syahabuddin (al-Asghor)
- Muhammad bin Syahabudin
- Ali bin Muhammad
- Muhammad bin Ali
- Syaich bin Muhammad
- Muhammad bin Syaich
- Husein bin Muhammad
- Abdullah bin Muhammad
- Husein bin Abdullah
- Muhammad bin Abdullah
- Husein bin Muhammad
- Muhammad Rizieq (Habib Rizieq).
Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh
Berdasarkan penelitian yang dilakukan KH Imaduddin Utsman, menurut Guru Gembul, dalam catatan silsilah Habib Rizieq itu ada masalah. “Apa masalahnya? Sejak silsilah ke-10, yaitu Ubaidillah sampai ke bawah-bawahnya itu tidak pernah tercatat dalam silsilah dalam kitab-kitab silsilah di zaman dulu, enggak pernah ada,” kata Guru Gembul.
Menurut dia, yang mencantumkan Ubaidillah sebagai leluhurnya Habib Rizieq dan lain sebagainya sampai sekarang itu baru ada silsilahnya pada 1900-an, 1800-an, dan mungkin 1700-an.
“Ke belakang ke belakangnya itu tidak pernah ada nama yang namanya itu Ubaidillah itu,” jelas Guru Gembul.