REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membangun kampus baru yakni Kampus 1 Unit B yang dimulai dengan peletakan batu pertama, Ahad (14/5/2023). Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir turut melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan kampus baru di Kota Yogyakarta ini.
Haedar mengatakan, pembangunan fisik ini menjadi sesuatu yang sangat penting. Pasalnya, pembangunan fisik ini selain untuk menunjang dan mengembangkan kegiatan akademik, namun juga mengembangkan riset, pengabdian masyarakat, dan penanaman Al Islam dan Kemuhammadiyahan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-'Aisyiyah (PTMA).
"Saya yakin gerak yang simultan ini akan menjadi modal penting bagi UAD dan kampus atau PTMA untuk tumbuh kembang menjadi kampus-kampus unggulan," kata Haedar.
"Kami juga memberi apresiasi yang tinggi kepada UAD yang terus membangun, tapi bersamaan dengan itu kualitas catur dharmanya juga tidak berhenti, bahkan terus berkembang," tambah Haedar.
Haedar pun berharap agar pembangunan kampus baru ini tidak mengganggu cash flow universitas. Direncanakan, pembangunan kampus baru dilakukan dua tahap.
Haedar juga berharap agar pembangunan kampus baru ini langsung dilanjutkan dari tahap pertama ke tahap kedua. Dengan begitu, tidak ada jeda pembangunan tahap pertama ke tahap kedua.
"Jangan sampai berhenti satu tahun (dari tahap pertama ke tahap kedua). Usahakan bagaimana berlangsung secara jadwal dengan program yang tentu seksama mungkin, karena berhenti itu sama ribetnya dengan lanjut. Saya yakin UAD bisa lah," ujarnya.
Rektor UAD, Muchlas mengatakan, tahap pertama pembangunan Kampus 1 Unit B akan dilakukan selama satu tahun hingga 2024 nanti. Untuk tahap kedua masih akan dirancang, dan diharapkan pembangunan dapat dilanjutkan ke tahap kedua usai tahap pertama diselesaikan.
"Diharapkan tidak sampai sampai tahun (pembangunan hingga tahap kedua), maksimal mungkin 18 bulan proyek pembangunan Kampus 1 Unit B sudah selesai dengan tuntas, sehingga kita tinggal menata kegiatan akademik, dan kegiatan administrasi di universitas kita," kata Muchlas.