Kamis 11 May 2023 23:17 WIB

Mengenal Potret Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina

Tepi Barat dan Jalur Gaza memiliki luas 22 persen dari keseluruhan wilayah Palestina.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
 Mengenal Potret Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina. Foto: Seorang warga Palestina melempar granat gas air mata saat bentrokan dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pemukim Israel di dekat pos terdepan Avitar dekat desa Beita, selatan kota Nablus di Tepi Barat, Senin (10/4/2023). Pendukung sayap kanan Israel dan Menteri Israel dan Anggota Knesset menghadiri rapat umum di dekat pos terdepan Avitar. 25 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, kata kementerian kesehatan Palestina.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Mengenal Potret Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina. Foto: Seorang warga Palestina melempar granat gas air mata saat bentrokan dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pemukim Israel di dekat pos terdepan Avitar dekat desa Beita, selatan kota Nablus di Tepi Barat, Senin (10/4/2023). Pendukung sayap kanan Israel dan Menteri Israel dan Anggota Knesset menghadiri rapat umum di dekat pos terdepan Avitar. 25 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, kata kementerian kesehatan Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Usai Perang Arab-Israel pertama tahun 1948, banyak wilayah Arab diduduki hingga teritorial Arab menyempit hanya terbatas di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang hanya memiliki luas 22 persen dari keseluruhan wilayah Palestina.

Musthafa Abdurrahman dalam buku Jejak Jejak Juang Palestina menjabarkan, Kongres Jericho pada tahun 1950 memutuskan bahwa Tepi Barat yang memiliki luas 5,690 km persegi berada di bawah kekuasaan Jordania. Sedangkan Jalur Gaza yang memiliki luas 355 km persegi berada di bawah kekuasaan Mesir.

Baca Juga

Di Jalur Gaza, terdapat tiga kota yakni Gaza City, Khan Yunis, dan Rafah. Di Tepi Barat terdapat delapan kota, yakni Hebron, Bethlehem, Jericho, Ramallah, Jenin, Tulkarem, Kalkiliyah, dan Nablus.

Adapun letak Jalur Gaza dan Tepi Barat terpisah oleh wilayah Israel. Kesepakatan Oslo tahun 1993 memberi solusi, pembuatan jalan aman yang melintasi Israel untuk menghubungkan Jalur Gaza dan Tepi Barat itu selama masa transisi, yakni selama masa lima tahun.

Namun pada status final, terdapat usulan dibuat jalan layang atau jalan bawah tanah antara Jalur Gaza dan Tepi Barat. Jalur Gaza dan Tepi Barat yang akan menjadi wilayah teritorial negara Palestina kelak memiliki kelebihan satu sama lain.

Tepi Barat lebih luas wilayahnya, kaya sumber alam, banyak objek wisata, lahan pertanian yang subur, dan kaya sumber manusia. Kelebihan Jalur Gaza adalah satu-satunya akses ke laut negara Palestina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement