Rabu 26 Apr 2023 04:05 WIB

Sopir Aplikasi Berbagi Tumpangan di New York Improvisasi Buat Ruang Sholat

Sopir taksi dan aplikasi di New York masih kesulitan mengakses ruang sholat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Taksi di New York, ilustrasi. Sopir Aplikasi Berbagi Tumpangan di New York Improvisasi Buat Ruang Sholat
Foto:

Menariknya, kondisi ini baru benar sejak 2017 ketika The Independent Drivers Guild (IDG), melakukan advokasi atas stan FHV (untuk-menyewa-kendaraan) di kota. Sebelumnya, hanya sopir taksi yang diperbolehkan menggunakan salah satu stan bantuan.

IDG sendiri merupakan sebuah kelompok yang memperjuangkan hak-hak pengemudi taksi daring ini di New York, New Jersey, Connecticut, Massachusetts dan Illinois. Hingga saat ini tidak diketahui pasti berapa jumlah Muslim di antara pengemudi berbagi tumpangan kota. Di sisi lain, sekitar sepertiga taksi kuning Kota New York dikemudikan oleh Muslim.

Meski demikian, IDG mengetahui dengan jelas jika banyak anggotanya merupakan seorang Muslim. Kantornya yang terletak di Long Island City, memiliki tempat wudhu di mana para pengemudi dapat berwudhu, serta mushala khusus dengan sajadah.

"Kami membangun pusat tersebut dengan mempertimbangkan pengemudi. Memberi mereka tempat istirahat yang bagus, area wudhu dan mushala yang dapat mereka akses kapan saja mereka mau. Ini adalah langkah ke arah yang benar, tetapi tidak menyelesaikan masalah keseluruhan,” ujar Direktur Pengorganisasian IDG New York dan National, Aziz Bah.

Bah, yang berasal dari Senegal dan beragama Islam, mulai mengendarai aplikasi berbagi tumpangan di New York City pada 2012. Ia pun mengetahui perjuangan mengakomodir sholat harian saat mengemudi.

Ketika berada di kawasan pusat bisnis di Manhattan, mencari tempat untuk sholat bisa menjadi sangat rumit. Tidak jarang ia hanya berputar-putar sampai melewatkan waktu sholat atau mengambil risiko parkir di suatu tempat untuk sholat dan kembali dengan denda parkir seharga 115 dolar AS.

Jika tidak ada masjid di dekatnya, pengemudi seperti Ahmed, terpaksa harus mencari tempat lain yang sesuai.  Hal ini khususnya menjadi masalah di bandara, dimana pengemudi harus bersiaga di ruang tunggu. Seringkali ruangan ini terletak di garasi dan tempat parkir yang jauh dari aliran air.

Untuk itu, sekelompok pengemudi Muslim di Bandara Newark pun mengimprovisasi stasiun air untuk melakukan wudhu. Mereka memasang keran ke tong hujan dan mengisinya dengan air botolan. Hal ini ditempatkan di atas meja kecil di sebelah tenda semi permanen, yang dimaksudkan untuk berdoa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement