Selama kelas di musim semi 2022, asisten profesor Erika López Prater menunjukkan kepada siswa lukisan abad pertengahan. Lukisan tersebut menggambarkan Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu dari Malaikat Jibril.
Kepada para siswa, baik di kelas maupun di silabusnya, ia telah mengumumkan akan menunjukkan gambar tersebut.
Ia juga mengizinkan siswa yang percaya gambar Nabi SAW dilarang ditunjukkan untuk tidak ikut berpartisipasi di kelas.
Seorang mahasiswa, Aram Wedatalla, tetap mengajukan keluhan kepada administrator. Ia menyebut lukisan itu ofensif dan menyakitkan, serta peringatan yang disampaikan sebelumnya adalah bukti bahwa hal tersebut tidak seharusnya dilakukan.
Seorang cendekiawan yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif America Indivisible, Todd Green, mengatakan bahwa universitas sekarang memiliki tantangan besar untuk mencoba mendapatkan kembali pijakan dan reputasinya.
Miller merupakan Rektor Universitas Afrika-Amerika pertama di sekolah itu, yang telah memimpin universitas sejak 2015.
Sebelumnya, ia adalah ketua pendiri studi etnis di Universitas Brown, tempat ia bertugas di fakultas selama 20 tahun.
Tidak hanya itu, ia juga pernah menjabat selama hampir 10 tahun sebagai dekan Sekolah Tinggi Pendidikan dan Layanan Sosial di Universitas Vermont.
Ketua Dewan Pengawas Hamline Ellen Watters berterima kasih atas pelayanannya. Ia mengatakan Miller terus berfokus pada kebutuhan dan kesejahteraan siswa Hamline.
Sumber: religionnews
Ikuti Whatsapp Channel Republika
