REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Agama berupaya mewujudkan masjid ramah anak, di Provinsi Sulawesi Utara dengan menyediakan sarana dan prasarana yang ramah bagi anak.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Utara H Sarbin Sehe mengatakan, selain dengan memberikan pendampingan dan pengawasan dari orang tua kepada anak saat di masjid. Untuk mewujudkan masjid yang ramah anak memerlukan usaha dan kerja sama dari semua pihak.
"Menjaga ukhuwah bersama menuju masjid ramah anak butuh rangkulan, butuh asuhan dari kita," ujar Sarbin.
Menurutnya, menjadikan masjid yang ramah anak bukanlah suatu hal yang mustahil. Pengarahan dari takmir masjid tentang bagaimana menciptakan rumah ibadah yang aman, nyaman, dan bebas dari intervensi politik dan suatu golongan apapun perlu dikelola sebaik mungkin dan dipikirkan untuk jangka waktu yang panjang.
Ia mengharapkan masjid tak hanya menjadi tempat ibadah tapi juga menjadi tempat membangun peradaban umat dan tempat yang ramah bagi semua kalangan dan usia. Sebab dakwah Islam tidak bisa dilepaskan dari peran masjid. Rasulullah Muhammad SAW pun memulai dakwahnya dari masjid.
"Pertama ke Madinah masjid yang dibangun pertama adalah Masjid Quba. Di situlah beliau memulai peradaban," kata Sarbin.
Olehnya itu, ia meminta agar semua kalangan bisa menikmati fasilitas masjid sebagai pondasi pembangunan peradaban. Rasulullah mengajarkan tentang peran masjid tak hanya sebagai tempat ibadah dan ritual keagamaan, tapi juga untuk mendidik dan membina masyarakat, mempersatukan umat, dan memberdayakan umat.
Masjid juga memiliki peran penting sebagai pemersatu umat. Di masjid, semua umat Islam boleh beribadah, dari berbagai kalangan, berbagai usia, berbagai latar belakang, baik suku ras, bahkan latar organisasi dan paham keislamannya.
"Di masjid lah tempat bertemu dan mempersatukan persaudaraan umat," kata Sabin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
