Selasa 04 Apr 2023 14:53 WIB

Bupati Lombok Tengah Ajak Perangkat Desa Dukung Sedekah untuk Beasiswa

Sedekah untuk beasiswa menjadi gerakan masyarakat.

Ilustrasi beasiswa yang bermula dari gerakan sedekah.
Foto: Laznas BMH
Ilustrasi beasiswa yang bermula dari gerakan sedekah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri mengajak semua perangkat desa maupun kepala dusun untuk mendukung program sedekah yang sedang digencarkan untuk mendukung beasiswa kuliah penghafal Alquran kedokteran.

"Besaran program sedekah ini memang kami tentukan nilanya Rp5.000 dan seikhlasnya," katanya saat acara safari Ramadhan di Kecamatan Kopang di Praya, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga

Jumlah dusun di wilayah Kabupaten Lombok Tengah mencapai 1.800 wilayah yang tersebar di 142 desa dan kelurahan di 12 Kecamatan. Sehingga jika ditambah dengan jumlah perangkat desa di semua desa di Lombok Tengah bisa mencapai 2.500 orang.

"Jika semua mengeluarkan sedekah Rp 5.000, maka setahun bisa terkumpul Rp 600 juta," katanya.

Ia mengatakan, program sedekah Rp5.000 ini juga telah diterapkan bagi semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lombok Tengah yang jumlahnya bisa mencapai 10 ribu. Dana yang terkumpul itu bisa mencapai 100 juta dalam satu bulan dan salah satu tahun bisa mencapai Rp 1,2 miliar.

"Pengurus dalam program ini tidak boleh menerima gaji. Uang yang dikumpulkan dari ASN itu langsung di sektor ke rekening Bank," katanya.

Dana yang dikumpulkan dalam program sedekah tersebut digunakan untuk biaya kuliah penghafal Alquran dan anak yatim jurusan kedokteran. Pemerintah daerah telah melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mendukung program tersebut.

Selain itu, dana dari Baznas yang Rp1,2 miliar yang biasa dibagikan pada setiap 1 Muharam atau di Hari Rahman Rahim Day itu pada 2023 ini tidak dibagikan, tapi digunakan untuk mendukung program beasiswa kedokteran tersebut.

"Selesai penerimaan beasiswa program itu telah mulai dibuka saat ini. Silakan yang punya keluarga untuk bisa menyampaikan informasi ini dan bisa mengikuti program tersebut dan biayanya gratis," katanya.

Jika melihat dari rasio jumlah penduduk di Lombok Tengah yang mencapai 1 juta, jumlah kebutuhan dokter di Lombok Tengah masih kurang 1.000 orang.

"Kita harus punya dokter 1.200 orang, tapi jumlah dokter saat ini baru 202 orang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement