REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), memberikan penghargaan kepada elemen sosial masyarakat hingga pejabat publik yang peduli dengan kebangkitan, ketahanan, dan pertumbuhan ekonomi umat serta daerah, setelah dihantam pandemi Covid-19, melalui program zakat.
Salah satunya, penghargaan yang diberikan Baznas RI sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggungjawab kepada presiden ini, diberikan kepada Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag, Tarmizi Tohor, yang dinilai memiliki banyak kontribusi dalam optimalisasi pengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat.
Penghargaan diberikan dalam Baznas Award 2023, yang diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jakarta, Senin (21/3/2023), yang dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, sejumlah menteri dan kepala daerah seluruh Indonesia.
Tarmizi mengaku penghargaan yang diberikan negara kepadanya sebagai pejabat publik pendukung zakat sejahterakan umat, adalah bentuk apresiasi pemerintah kepada seluruh pegawai Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dit Zawa) yang bekerja tanpa henti untuk menghiduokan kembali perekonomian umat paska pandemi.
“Penghargaan ini sejatinya untuk segenap pegawai Dit Zawa yang telah mewakafkan dirinya dalam program zakat untuk kesejahteraan umat dan daerah, bukan hanya saya” kata Tarmizi Tohor kepada wartawan, Selasa, (21/3/2023).
Tarmizi mengklaim Dit Zawa telah menginisiasi dan menjalankan beberapa program zakat tepat, cepat, terukur serta efisien dalam optimalisasi pengelolaan zakat kepada umat dan daerah yang membutuhkan.
Diantaranya adalah program Kampung Zakat, kolaborasi antara Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ), yang telah digulirkan sejak tahun 2018.
Dengan sinergi ini, Dit Zawa memastikan program Kampung Zakat akan berkembang seiring potensi yang dimiliki daerah, misalnya peningkatan budidaya perikanan, perkebunan, UMKM, dan usaha lainnya yang menjadi kearifan atau keunggulan lokal daerah.
Putera asli Kabupaten Meranti ini menyebut Kampung Zakat sebagai upaya jitu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mengangkat ekonomi umat di berbagai daerah di Indonesia, khususnya daerah 3T yakni terdepan, terluar, dan tertinggal melalui pendayagunaan zakat.
“Kalau zakat hanya digunakan untuk memberi sembako saja, angka kemiskinan tidak akan berkurang di Indonesia. Untuk itu harus ada upaya pemberdayaan ekonomi umat melalui optimalisasi dana zakat, salah satunya Program Kampung Zakat" jelas Tarmizi Tohor.
Saat ini, sudah 24 kampung zakat yang dibangun dan rencananya, akan semakin ditingkatkan di tahun 2023 dan tahun berikutnya agar setiap kabupaten kota dibangun sedikitnya 1 kampung zakat.
Dit Zawa juga telah melakukan kegiatan literasi zakat wakaf yang sangat intens ke masyarakat, dimana pada tahun 2022 sebanyak 1,2 juta masyarakat telah mengikuti edukasi seputar manfaat strategis zakat dan wakaf.
Selain itu, Dit Zawa juga telah mengakselerasi program perbedayaan ekonomi KUA percontohan, dengan optimalisasi zakat.
“Insya Allah, jika program Kampung Zakat berjalan dengan baik, saya yakin upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan diseluruh penjuru tanah air, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote akan terwujud, amin,” pungkas Tarmizi Tohor.