Kamis 16 Mar 2023 20:02 WIB

Pakar Astronomi Nilai Pembentukan Kalender Islam Global Sulit Terwujud

Masih kental perbedaan dalam menentukan bulan Kamariah/Hijriyah.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin
Foto:

Pakar Falak Muhammadiyah Arwin Juli Butar-butar menyebut metode hisab hakiki Wujudul Hilal merupakan hasil ijtihad dengan intensitas kajian yang sama sekali tidak dangkal.

Menurut Arwin, bagaimanapun sebuah ijtihad dalam fikih Islam, terlepas dari keunggulan dan kekurangannya, tentu harus dihormati. Manakala tidak sesuai atau tidak memenuhi keinginan suatu pihak tentu tidak boleh dinilai secara tendensius, apa lagi distigma negatif.

"Andai sentuhan dan pemahaman rasional-irfani ini dipahami secara baik niscaya tidak akan muncul diksi dan narasi sinis-provokatif, sebab dalam syariat cara menempati arti penting, bahkan sebuah adagium menyatakan 'al-adab fauqa al-ilm' (adab itu di atas ilmu), artinya secanggih apapun ilmu (epistemologi) tidak boleh mengabaikan aspek nilai (irfani)," kata Arwin seperti dikutip dalam laman resmi Muhammadiyah.

Arwin menyayangkan adanya pernyataan dari ilmuwan BRIN tersebut yang menganggap wujudul hilal merupakan kriteria yang telah usang. Menurutnya, penentuan awal bulan di dalam tubuh Muhammadiyah melewati diskursus yang panjang.

"Sesuai tabiatnya, Muhammadiyah adalah organisasi yang memiliki karakter progresif dan berkemajuan, yang dalam konteks penentuan awal bulan Muhammadiyah memiliki analisis historis mendalam dan pada saat yang sama memiliki sorotan maslahat jauh ke depan yang ditunjukkan dengan gagasannya tentang Kalender Islam Global," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement