REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong semakin bertambahnya penghafal Al Quran (hafidz) di Indonesia. Kiai Ma'ruf mengatakan, kehadiran para hafidz ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan imam masjid yang saat ini masih kurang.
"Karena banyak masjid-masjid yang perlu imam," ujar Kiai Ma'ruf saat menghadiri Wisuda Hafidhoh ke-5 Pondok Pesantren (Ponpes) Hamalatul Qur’an Putri di Jombang, Jawa Timur, Rabu (15/3/2023).
Ma'ruf mengatakan, selain kebutuhan imam masjid di dalam negeri, Indonesia juga diminta memenuhi kebutuhan imam masjid negara-negara muslim, seperti Uni Emirat Arab (UEA).
"Bahkan kita diminta 200 imam di Emirates, baru terpenuhi 60 jadi masih 140 lagi imam-imam yang hafidz/hafal Quran ini saya kira ini pekerjaan besar," katanya.
Karena itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini berharap semakin banyak generasi muda yang menjadi penghafal Al Quran. Ma'ruf menilai perlunya penggunaan metode penghafal Al Quran yang memudahkan dan cepat menghafal seperti yang digunakan Pesantren Hamalatul Qur’an Putri.
Ma'ruf juga mengaku kagum banyak para hafidz yang mampu menghafal Al Quran dalam waktu kurang lebih 4 bulan.
"Orang hafal hanya dalam waktu 4 bulan itu luar biasa. Kalau normal itu agak susah dan sampai 1 tahun bisa menguasai 7 qiraat, qiraat sab'ah ini suatu metode yang akan coba kita kembangkan mungkin nanti di Jawa timur dan juga nasional dan akan menghasilkan (hafidz)," katanya.