REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pakar Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi, menyerukan untuk menolak semua produk Israel termasuk kurma Israel yang mungkin beredar di bulan Ramadhan.
Kiai Muhyiddin menjelaskan, Yerikho (Jericho) atau Ariha adalah tanah yang paling subur di Palestina. Yerikho atau Ariha adalah sebuah kota yang terletak Tepi Barat dekat Sungai Yordan.
"Di sana (Yerikho atau Ariha) diyakini menjadi tempat ibu Nabi Isa yakni Maryam ketika hamil ketika ia menjauhkan diri dari masyarakat," kata Kiai Muhyiddin kepada Republika, Senin (13/3/2023)
Ia menjelaskan, Yerikho adalah dataran yang sangat rendah dan sangat subur. Letaknya dekat Laut Mati. Sekarang oleh Israel dibangun kawasan pertanian, Israel menanam kurma di wilayah tersebut.
"Kurma yang besar-besar itu kebanyakan berasal dari wilayah tersebut (Yerikho) yang wilayahnya berbatasan dengan Yordania,"ujar Kiai Muhyiddin.
Israel mengekspor kurma-kurmanya ke negara ketiga. Selanjutnya negara ketiga itu mengekspor kurmanya ke Indonesia.
"Maka kita tolak berbagai macam produk Israel sesuai dengan keputusan Organization of Islamic Cooperation (OIC) Summit di Jakarta tahun 2016," jelasnya.
Kiai Muhyiddin menambahkan, Israel sekarang di bawah kekuasaan Benjamin Netanyahu dan didukung sayap kanan yang sangat ekstrem. Mereka setiap hari membunuh orang Palestina. Tahun 2023 saja, sudah 170 sampai 200 orang Palestina yang dibunuh oleh Israel.
Sebelumnya, Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) Ustaz Nur Ikhwan Abadi, menyerukan untuk memboikot kurma hasil produksi Israel yang beredar di Indonesia. AWG mengingatkan, membeli kurma Israel sama dengan memperkuat ekonomi Israel untuk menjajah bangsa Palestina.
"Kita semua tahu Israel adalah negara penjajah yang sejak 1948, negara Israel itu mereka dirikan sampai saat ini menjajah dan menindas rakyat Palestina," kata Ustaz Ikhwan saat dihubungi Republika, Jumat (3/3/2023)
Ustaz Ikhwan menyampaikan, banyak tanah di Palestina yang dirampas Israel. Mereka rampas tanah milik bangsa Palestina, kemudian mereka klaim sebagai hak mereka.
Tanah-tanah yang dirampas Israel itu mereka jadikan lahan-lahan pertanian, termasuk untuk kebun-kebun kurman. Perbuatan penjajah ini yang sangat melukai rakyat Palestina.
Baca juga : Peraturan Menlu, Dilarang Kibarkan Bendera dan Kumandangkan Lagu Israel di Indonesia
"Kebun kurma atau pertanian Israel yang ditanam di tanah Palestina itu lahannya itu hasil rampasan dari saudara-saudara kita yang ada di Palestina," ujar Ustaz Ikhwan.
Sehubungan dengan itu, AWG menyerukan untuk memboikot kurma produk Israel yang beredar di Indonesia. Karena hasil penjual kurma itu menjadi sumber ekonomi bagi Israel.
"Kami menyerukan agar kita boikot produk-produk dari Israel karena memang ini menjadi salah satu sumber perekonomian Israel, kurma dari Israel ini mereka pasarkan di seluruh dunia ini menjadi sumber ekonomi Israel, sehingga kita umat Islam harus memboikot, jangan membeli produk-produk kurma yang berasal dari Israel," jelas Ustaz Ikhwan.