REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya berupaya mendorong generasi muda daerah ini untuk menggali ilmu pengetahuan dan seimbang dengan agama guna menghadapi tantangan masa depan untuk menekan pengaruh negatif ilmu dan teknologi.
"Sebab pemikiran generasi muda untuk bangsa dan negara ini berbeda dibandingkan dengan generasi tua saat ini apalagi mereka cenderung memanfaatkan digitalisasi dan Hp, sehingga harus diimbangi dengan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Gubernur Riau Syamsuar di sela penyerahan sertifikat kepada santri Maqariatau Majelis Al-Qur'an Riau di Aula UPT Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Provinsi Riau, Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Selasa (7/3/2023).
Menurut Syamsuar, banyak orang yang menjadi ustad bisa belajar dari youtube seperti disampaikan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Riau baru-baru ini saat sholat Jumat di Masjid Agung An Nur Pekanbaru.
Saat itu, kata Syamsuar mengenang perkataan Wapres Ma'ruf Amin, ustad yang belajar di youtube maka kualitasnya sangat diragukan dan jika kita tidak bijaksana menyikapi maka akan jadi apa negara ini.
"Sebab dia bisa membalikkan semua fakta dan banyak cerita lain. Alhamdulillah bapak Wapres memberitahu saya, sehingga kita perlu mendorong santri untuk menimba ilmu pengetahuan berimbang dengan ilmu agama. Sumber ilmu adalah Alquran," katanya.
Alquran, katanya, adalah pembimbing, kalau kita pelihara maka selamat dunia dan akhirat serta diberi keberkahan oleh Allah SWT.
Ia menyontohkan, seorang kepala desa di Riau yang menghadap padanya dan meminta desa mereka hingga ke dusun agar segera mendapatkan penerangan listrik.
"Alhamdulillah keberkahan untuk Riau datang, baru saja GM PLN Riau menjumpai saya dan menawarkan pembangunan jaringan penerangan listrik baru senilai Rp200 miliar untuk Riau," katanya.
Allah menakdirkan Riau bahwa desa- desanya segera mendapatkan penerangan listrik seperti penawaran GM PLN Riau tersebut. Bahwa berdasarkan Rakornas PLN di Jakarta untuk Riau mendapat alokasi anggaran Rp200 miliar jauh lebih besar dibanding alokasi yang sama tahun 2022 yang hanya Rp 30 miliar.
"Karena itu mari kita dorong masyarakat dan generasi muda untuk banyak menghafal Al Quran, karena semakin banyak penghapal Al Quran maka Bumi Melayu ini akan makin terjaga," demikian Syamsuar.